Oleh:Pepen Hermawan, ST., S.Pd.
Cerita ini pernah saya dapat dari seorang ustadz, dulu di sebuah pesantren,
Seorang anak & ayahnya sedang berjalan di sebuah gunung. Tiba-tiba anak itu tergelincir & menjerit, “Aaaaaaaahhhh!!!” Betapa kagetnya ia ketika mendengar ada suara dari balik gunung, “Aaaaaaaahhhh!!!”
Dengan penuh rasa ingin tahu, ia berteriak, “Hai siapa kau?” Ia mendengar lagi suara dari balik gunung, “Hai siapa kau?”
Ia merasa dipermainkan & dengan marah berteriak lagi, “Kau pengecut...!!” sekali lagi dari balik gunung terdengar suara, “Kau pengecut...!!”
Ia kemudian menengok ayahnya & bertanya, “Ayah, sebenarnya apa yang terjadi?”
Ayahnya tersenyum & berkata, “Anakku, mari perhatikan ini.”
Kemudian ia berteriak sekuat tenaga pada gunung,
“Aku mengagumimu...!!”
Dan suara itu menjawab,
“Aku mengagumimu...!!”
Sekali lagi ayahnya berteriak,
“Kau adalah sang juara...!!”
Suara itu pun menjawab lagi,
“Kau adalah sang juara...!!”
Anak itu merasa terheran-heran, tapi masih juga belum memahami. Kemudian ayahnya menjelaskan:
“Nak, orang-orang menyebutnya GEMA, tetapi sesungguhnya inilah yang dimaksud dengan hidup itu.
Ia akan mengembalikan padamu apa saja yang kau lakukan & katakan.
Hidup kita hanya refleksi dari tindakan kita.
Bila kau ingin mendapatkan lebih banyak cinta kasih di dunia ini, maka berikanlah cinta kasih dari hatimu.
Bila kau ingin mendapatkan kebaikan dari orang lain, maka berikanlah kebaikan dari dirimu.
Hal ini berlaku pada apa saja & pada semua aspek dalam hidup.
Hidup akan memberikan apa yang telah kamu berikan padanya.
Maka, sebenarnya hidup ini BUKAN SUATU KEBETULAN.
Hidup adalah pantulan dari dirimu; gema dirimu.”
0 komentar:
Posting Komentar