Photobucket
ABOUT MUVI PRODUCT MUVI STRENGTH BASED ORGANIZATION MITRA MUVI MUVI LEADERSHIP

MUVI LEARNING CENTER's Fan Box

Ciptakan Kehidupan, Bukan Sekedar Hidup

“Your successes and happiness are forgiven you only if you generously consent to share them”

“Kesuksesan dan kebahagiaan akan sangat berarti jika kau mau berbagi dengan orang lain.”

Albert Camus


Untuk dapat sekedar hidup, mungkin kita tidak perlu bersusah payah mencari peluang ataupun memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas dan manfaat diri kita. Namun sebagai mahluk yang paling spesial diantara mahluk ciptaan Tuhan YME, kita berkewajiban untuk mendapatkan kehidupan yang berarti.

Kita harus berupaya semaksimal mungkin.

Sebuah pepatah bijak menyebutkan, “Find a meaningful need and fill it better than anyone else.

Kejarlah sesuatu yang bermakna, dan gunakanlah setiap peluang yang ada secara lebih baik dari siapapun.”


Ada beberapa langkah untuk menjadikan kehidupan kita menjadi lebih berarti. Langkah pertama adalah memperbesar kemauan untuk belajar. Manusia mempunyai pikiran yang luar biasa, maka gunakan pikiran tersebut untuk belajar menciptakan kemajuan-kemajuan dalam hidup. Kita dapat belajar dari berbagai hal, diantaranya adalah belajar kepada pengalaman hidup, kegagalan, kejadian sehari-hari, orang lain dan sebagainya. Maka tingkatkan terus kemauan belajar.

Langkah kedua supaya kehidupan kita lebih berati adalah mencoba melakukan sesuatu agar lebih dekat dengan impian yang diidamkan. Bekerjalah lebih keras, lebih aktif atau produktif. Langkah ini sangat efektif dalam meningkatkan kemungkinan mendapatkan uang, kekayaan atau segala sesuatu yang berharga bagi manusia.

Satu hal yang patut dijadikan pedoman bahwasanya kerja keras itu bukan semata-mata mengejar 5 P, yaitu power (kekuasaan), position (posisi), pleasure (kesenangan), prestige (kewibawaan) dan prosperity (kekayaan). Setiap usaha yang hanya berorientasi kepada lima hal tersebut memang menjamin kesuksesan atau bahkan hasil yang melimpah ruah, tetapi tidak menjamin sebuah akhir yang menyenangkan.

Di dunia ini tidak sedikit orang yang semula sangat sukses, tetapi merana di tahun-tahun terakhir kehidupan mereka.

Kehidupan mereka seakan-akan tidak berarti meskipun sebelumnya sangat kaya raya. Upaya terbaik memang dapat menghasilkan kesuksesan besar, tetapi bukan berarti merupakan jaminan sebuah akhir kehidupan sebagai manusia yang penuh arti.

Karena itu langkah berikutnya yang harus kita lakukan adalah mengimbangi kerja keras dengan berbuat kebaikan.

Seorang penulis pada abad 20-an yang berkebangsaan Perancis, André Gide, mendefinisikan kebaikan itu sebagai berikut; “True kindness presupposes the faculty of imagining as one’s own the suffering and joys of others. –
Kebaikan yang sesungguhnya adalah kemampuan merasakan penderitaan maupun kebahagiaan orang lain.”


Kerja keras yang diimbangi dengan berbuat kebaikan akan menghasilkan semangat yang tinggi untuk mendapatkan lebih dari apa yang dibutuhkan. Hal itu terdorong oleh keinginan untuk dapat berbagi kebahagiaan dengan orang lain.

Pada akhirnya kebaikan tersebut berpengaruh positif terhadap semangat hidup, motivasi, dan kemajuan sikap dan ekonomi.

James Allen, penulis buku berjudul As a Man Thinketh mengatakan, “Pemikiran serta perbuatan baik tidak mungkin mendatangkan hasil yang buruk; pemikiran dan perbuatan buruk tidak mungkin mendatangkan hasil baik.”

Dengan belajar, bekerja keras dan berbuat kebaikan maka kita akan dapat menciptakan kehidupan yang jauh lebih berarti.

Langkah-langkah sebagaimana dijelaskan diatas terbukti juga sangat efektif menjadikan kesan positif tentang diri kita tidak mudah dilupakan orang. Saya meyakini bahwa kita masih mempunyai banyak kesempatan dan potensi untuk mendapatkan

kehidupan berharga itu dimanapun dan apapun pekerjaan kita.
Cetak Halaman Ini++Baca Selengkapnya »»

Tidak Sekedar Harapan Sobat...

Oleh:Pepen Hermawan, ST., S.Pd.
“Harapan adalah sarapan yang baik, Tetapi makan malam yang buruk.”
– Francis Bacon


Kita harus hidup dengan harapan, tetapi kita tidak bisa hidup menggantung semata pada harapan. Adalah baik untuk berharap yang terbaik. Tetapi hal itu tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap – kita harus bertindak.

Sangat menyedihkan, bahwa banyak hal digantung berlebihan pada harapan – demi perbaikan nasib. Berharap yang terbaik belum menghasilkan apa-apa. Bekerja dan bertindak – disertai dengan
harapan di dalam hati – adalah hal yang membawa hasil. Kombinasi yang sempurna. Harapan tidak akan mengecewakan – selama hal itu disertai dengan tindakan dan komitmen.
Harapan tidak bisa mengganti tindakan. Kerjakan apa yang harus dikerjakan – ada atau tidak ada harapan. Harapkan yang terbaik dan kerjakan apa saja yang memungkinkan harapan itu terwujud.

Mulai hari baru anda dengan harapan, dan sambung dengan kerja dan karya. Biarkan harapan menginspirasikan anda, ketimbang membuai anda. Harapkan yang terbaik, dan bayar setiap ongkosnya. Harapan bergantung pada ANDA.

Apa yang Memotivasi Para Bilyuner..?
Pernahkah terpikir oleh anda, apa yang memotivasi para bilyuner? Bahkan jauh hari sebelum menjadi bilyuner – kekayaan yang mereka kumpulkan telah mencukupi untuk hidup mereka, anak mereka, cucu mereka, atau bahkan generasi selanjutnya.

Kebanyakan bilyuner adalah pekerja keras. Bangun pagi-pagi – lalu pergi bekerja hingga larut malam. Mereka melakukan itu – tentu bukan lagi karena sekedar mengejar uang. Lalu apa yang mereka kejar? Apakah itu keserakahan? atau kekuasaan? Mungkin. Tetapi secara umum, orang-orang pelit / serakah – jarang beroleh sukses – karena mereka tidak memberi nilai lebih pada orang lain. Kebanyakan bilyuner modern masa kini, tidak menjadi bilyuner karena kikir.

Para bilyuner termotivasi oleh cita-cita mereka. Cita-cita untuk membuat perbedaan, sehingga dunia menjadi berbeda karena mereka ADA. Motivasi ini yang memampukan mereka untuk menjadi bilyuner. Dan karena hal itu pula mereka tetap bisa bekerja keras – sekalipun telah menjadi bilyuner.

Apakah anda ingin hidup seperti seorang bilyuner? Mudah sekali. Berhentilah bekerja hanya untuk sekedar hidup – dan buat perbedaan. Sekalipun di hari terburuk

Hidup adalah kemewahan, hidup adalah kegembiraan – sekalipun di hari terburuk. Kenyataan bahwa anda saat ini hidup sehingga bisa membuat keputusan, bisa melaksanakannya, dan mampu membuat perbedaan – jauh lebih berharga ketimbang segala kesulitan dan kekecewaan yang mungkin menghadang.

Saat dunia gelap – hidup adalah alasan mengapa anda harus menjadi cahaya.

Kualitas hidup anda tidak tergantung pada apa yang anda temui, tetapi pada seperti apa anda setelah melewati segala tantangan. Hari ini adalah hari istimewa – karena anda diperbolehkan masuk ke hari ini. Ada kesempatan untuk tumbuh – dan mencapai cita-cita anda ke segala arah. Bila orang di sekitar anda pencemooh dan pendengki – anda punya kesempatan untuk membuat – bahwa KARENA ANDA – lingkungan anda bisa berubah ke arah lebih baik. Tantangan kesulitan yang ada di depan anda menyembunyikan harta karun nyata yang menunggu untuk digali.

Hati kecil anda sudah mengerti hal ini. Hidup adalah indah – bila anda menerima hidup sebagai kesempatan. Di mana pun anda, apapun yang anda hadapi, ambil keputusan untuk menikmati keindahan itu setiap hari. Dan saat anda mengambil pilihan ini – dunia di sekeliling anda pun akan menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat
Cetak Halaman Ini++Baca Selengkapnya »»

Maaf tak akan pernah cukup!

Ada seorang anak laki-laki mempunyai sifat pemarah.
Ia mudah marah dan berkata kasar pada orang lain.
Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan
sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah
paku di pagar belakang setiap kali dia marah.

Hari pertama anak itu telah memakukan 24 paku ke pagar setiap kali dia marah.
Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia sadar bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sepenuhnya bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya.
Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar.

“Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya.

“Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain.

Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu … Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada … DAN luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik…”

Apa hikmahnya?
Memang maaf kadang bisa menyelesaikan masalah,
tapi bukan berarti segera menyembuhkan luka.
Ada yang bilang
"We can forgive but we can't forget"

Daripada meminta maaf lebih baik menghindari perbuatan buruk yang
membuat kita perlu minta maaf. Tapi kalau sudah terlanjur, minta maaf jauh lebih baik.
Semoga bermanfaat.
Cetak Halaman Ini++Baca Selengkapnya »»

Hidup Adalah Anugerah

Oleh:Pepen Hermawan, ST., S.Pd.
Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.


Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu Yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu .

Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu , ” Sayangggg … sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.

Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, “Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu.”

* * * * *

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata- kata kasar Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suamimu, ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan untuk meminta penyembuhan sehingga suaminya TIDAK LUMPUH seumur hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke alam kubur dengan masih menyertakan kemiskinannya.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, syukurilah, jalanilah, nikmatilah dan isilah hidup ini dengan sesuatu yg bermanfaat untuk umat manusia.

NIKMATILAH dan BERI YANG TERBAIK DI SETIAP DETIK DALAM HIDUPMU, KARENA ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI untuk waktumu selanjutnya.
Semoga bermanfaat.
Cetak Halaman Ini++Baca Selengkapnya »»

Perasaan Istimewa

Menjadi guru, bukanlah pekerjaan mudah. Didalamnya, dituntut pengabdian, dan
juga ketekunan. Harus ada pula kesabaran, dan welas asih dalam menyampaikan
pelajaran. Sebab, sejatinya, guru bukan hanya mendidik, tapi juga mengajarkan.
Hanya orang-orang tertentu saja yang mampu menjalankannya.


Menjadi guru juga bukan sesuatu yang gampang. Apalagi, menjadi guru bagi
anak-anak yang mempunyai “keistimewaan”. Dan saya, merasa beruntung sekali dapat
menjadi guru mereka, walau cuma dalam beberapa jam saja. Ada kenikmatan
tersendiri, berada di tengah anak-anak dengan latar belakang Cerebral Palsy
(sindroma gangguan otak belakang).

Suatu ketika, saya diminta untuk mendampingi seorang guru, di sebuah kelas
khusus bagi penyandang cacat. Kelas itu, disebut dengan kelas persiapan, sebuah
kelas yang berada dalam tingkatan awal di YPAC Jakarta . Lazimnya, anak-anak
disana berumur antara 9-12 tahun, tapi kemampuan mereka setara dengan anak
berusia 4-5 tahun, atau kelas 0 kecil.

Saat hadir disana, kelas tampak ramai. Mereka rupanya sedang bermain susun
bentuk dan warna. Ada teriak-teriakan ganjil yang parau, dan hentakan-hentakan
kepala yang konstan dari mereka. Ada pula tangan-tangan yang kaku, yang sedang
menyusun keping-keping diagram. Disana-sini terserak mainan kayu dan plastik.
Riuh. Bangku-bangku khusus berderak-derak, bergesek dengan kursi roda sebagian
anak yang beradu dengan lantai.

Saya merasa canggung dengan semua itu. Namun, perasaan itu hilang, saat melihat
seorang guru yang tampak begitu telaten menemani anak-anak disana. “Mari masuk,
duduk sini dekat Si Abang, dia makin pinter lho bikin huruf,” begitu panggilnya
kepada saya. Saya berjalan, melewati anak-anak yang masih sibuk dengan tugas
mereka. Ah benar saja, si Abang, anak berusia 11 tahun yang mengalami Cerebral
Palsy dengan pembesaran kepala itu, tampak tersenyum kepada saya. Badannya
melonjak-lonjak, tangannya memanggil-manggil seakan ingin pamer dengan
kepandaiannya menyusun huruf.

Subhanallah, si Abang kembali melonjak-lonjak. Saya kaget. Saya tersenyum. Dia
tergelak tertawa. Tak lama, kami pun mulai akrab. Dia tak malu lagi dibantu
menyusun angka dan huruf. Susun-tempel-susun-tempel, begitu yang kami lakukan.
Ah, saya mulai menikmati pekerjaan ini. Dia pun kini tampak bergayut di tangan
saya. Tanpa terasa, saya mengelus kepalanya dan mendekatkannya ke dada. Terasa
damai dan hangat.

Sementara di sudut lain, sang Ibu guru tetap sabar sekali menemani semua anak
disana. Dituntunnya tangan anak-anak itu untuk meniti susunan-susunan gambar.
Dibimbingnya setiap jemari dengan tekun, sambil sesekali mengajak mereka
tersenyum. Tangannya tak henti mengusap lembut ujung-ujung jemari lemah itu.
Namun, tak pernah ada keluh, dan marah yang saya dengar.

Waktu berjalan begitu cepat. Dan kini, waktunya untuk pulang. Setelah
membereskan beberapa permainan, anak-anak pun bersiap di bangku masing-masing.
Dduh, damai sekali melihat anak-anak itu bersiap dengan posisi serapih-rapihnya.
Tangan yang bersedekap diatas meja, dan tatapan polos kearah depan, saya yakin,
membuat setiap orang tersenyum.

Ibu guru pun mulai memimpin doa, memimpin setiap anak untuk mengatupkan mata
dan memanjatkan harap kepada Tuhan. Damai. Damai sekali mata-mata yang mengatup itu.
Teduh. Teduh sekali melihat mata mereka semua terpejam.

Empat jam sudah saya bersama “malaikat-malaikat”
kecil itu. Lelah dan penat yang saya rasakan, tampak tak berarti dibanding
dengan pengalaman batin yang saya alami. Kini, mereka bergerak, berbaris menuju
pintu keluar. Tampak satu persatu kursi roda bergerak menuju ke arah saya.
Ddduh, ada apa ini?

Lagi-lagi saya terharu. Setibanya di depan saya, mereka semua terdiam,
mengisyaratkan untuk mencium tangan. Ya, mereka mencium tangan saya, sambil
berkata, “Selamat siang Pak Guru..” Ah, perkataan yang tulus yang membuat saya
melambung. Pak guru…Pak Guru, begitu ucap mereka satu persatu. Kursi roda
mereka berderak-derak setiap kali mereka mengayuhnya menuju ke arah saya.
Derak-derak itu kembali membuat saya terharu, membayangkan usaha mereka untuk
sekedar mencium tangan saya.

Anak yang terakhir telah mencium tangan saya. Kini, tatapan saya bergerak ke
samping, ke arah punggung anak-anak yang berjalan ke pintu keluar. Dalam diam
saya berucap, “..selamat jalan anak-anak, selamat jalan malaikat-malaikat
kecilku…” Saya membiarkan airmata yang menetes di sela-sela kelopak. Saya
biarkan bulir itu jatuh, untuk melukiskan perasaan haru dan bangga saya. Bangga
kepada perjuangan mereka, dan juga haru pada semangat yang mereka punya.

***

Teman, menjadi guru bukan pekerjaan mentereng. Menjadi guru juga bukan pekerjaan
yang gemerlap. Tak ada kerlap-kerlip lampu sorot yang memancar, juga
pendar-pendar cahaya setiap kali guru-guru itu sedang membaktikan diri. Sebab
mereka memang bukan para pesohor, bukan pula bintang panggung.

Namun, ada sesuatu yang mulia disana. Pada guru lah ada kerlap-kerlip cahaya
kebajikan dalam setiap nilai yang mereka ajarkan. Lewat guru lah memancar
pendar-pendar sinar keikhlasan dan ketulusan pada kerja yang mereka lakukan.
Merekalah sumber cahaya-cahaya itu, yang menyinari setiap hati anak-anak didik
mereka.

Dari gurulah kita belajar mengeja kata dan kalimat. Pada gurulah kita belajar
lamat-lamat bahasa dunia. Lewat guru, kita belajar budi pekerti, belajar
mengasah hati, dan menyelami nurani. Lewat guru pula kita mengerti tentang
banyak hal-hal yang tak kita pahami sebelumnya. Tak berlebihankah jika kita
menyebutnya sebagai pekerjaan yang mulia?

Teman, jika ingin merasakan pengalaman batin yang berbeda, cobalah menjadi guru.
Rasakan kenikmatan saat setiap anak-anak itu memanggil Anda dengan sebutan itu,
dan biarkan mata penuh perhatian itu memenuhi hati Anda. Ada sesuatu yang
berbeda disana. Cobalah. Rasakan.
Cetak Halaman Ini++Baca Selengkapnya »»

LOGIKA

Oleh:Pepen Hermawan, ST., S.Pd.
Untuk melatih logika Anda, untuk tetap cerdas, semoga bermanfaat
1. Kalo Circle-K & 7 Eleven itu buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu,
dan 12 bulan setahun, lalu kenapa di pintunya ada lobang kunci?


2. Katanya wajan teflon itu anti lengket. Lalu kenapa stiker merk bisa
lengket di permukaan anti lengket itu?

3. Jarum suntik di-sterilkan supaya tidak terjadi infeksi yang bisa
bikin pasien mati. Lalu ada orang dihukum mati dengan cara suntik.
Kenapa jarum untuk hukuman mati juga perlu di-steril dulu ?

4. Kalo kura-kura kehilangan tempurungnya, dia jadi gelandangan atau
telanjang?

5. Kalo olive oil berasal dari buah olive, avocado oil dari alpukat,
corn oil dari jagung, lalu baby oil dari mana?

6. Apa yang terjadi kalo ada orang kaget setengah mati, lalu mengalaminya
dua kali?

7. Kalo "kotak Hitam (black box)" di pesawat itu tidak bisa hancur, kenapa
mereka nggak bikin seluruh pesawat dari bahan yang sama?

8. Kalo sate ayam dari daging ayam, sate kambing dari
daging kambing, sate kelinci dari daging kelinci,
terus sate padang dari daging apa?

9. Kalo ada orang mengalami ketagihan (apapun), maka dianjurkan untuk
konseling. Kalo ada orang ketagihan konseling, maka dianjurkan
untuk..???
Cetak Halaman Ini++Baca Selengkapnya »»

Peta Impian

Impian akan mengarahkan kita kemana akan melangkah, bagaimana akan berbuat dan bersikap. Dengan impian kita akan tau dimana titik akhir dari perjuangan. Dan segera setelah mencapai impian itu, kita dapat menggantikannya dengan impian lain yang belum tercapai.


Sahabat, dalam meraih impian, kita perlu strategi dan peta. Sehingga saat berjalan dan bertemu dengan hambatan, kita dapat memilih untuk melompatinya ataukah memutarinya dan mengambil jalan lain.

Tanpa mengubah impian, hanya mengubah arah jalan saja.

Bayangkan anda berada di tengah samudera di atas sebuah speedboat.
Lima puluh kilometer di depan anda adalah sebuah pulau, dan di pulau itu terdapat semua yang anda inginkan dan cita-citakan.
Semua impian anda. Dan satu-satunya cara untuk mendapatkan itu semua adalah sampai ke pulau tersebut. Pulau itu ada di belakang cakrawala. Tapi cakrawala yang mana…?

Masalahnya adalah anda tidak punya kompas, peta, radio, telepon, dan anda tidak tahu mana arah ke pulau tersebut. Arah yang salah akan membuat anda melenceng jauh sekali dari pulau impian, sementara di sekeliling anda yang terlihat cuma laut dan langit.

Dalam dua jam, anda bisa saja telah sampai di pulau impian.
Tetapi bila anda salah arah – anda bisa kehabisan bahan bakar
sebelum bisa mencapai pulau impian.



Hidup tanpa tujuan yang jelas, tanpa mengetahui dan mengerti kegunaan hidup anda – adalah sama dengan dilema pulau impian.
Semua impian anda sebenarnya bisa tercapai, namun untuk mencapainya anda harus mengetahui peta impian. Yaitu apa, di mana, dan bagaimana mencapainya.

Anda mutlak mengetahui arah untuk mencapainya.

Tentukan peta anda sekarang – untuk dapat mencapai impian anda. Buat seteliti dan seakurat mungkin – dan selanjutnya anda tinggal mengarahkan speedboat anda ke pulau impian…

Untuk selanjutnya, Anda meraihnya, merengkuhnya, dan tersenyum dengan bangga,
“Inilah impianku, dan aku telah mendapatkannya.”

Sahabat, berhentilah sejenak dan mari kita saling mendoakan,doa untuk sahabat kita, orang tua kita, orang yang kita cintai, semoga peta menuju impian hidup yang kita rancang, diridhoi Allah SWT.

Kita sadari tubuh kita, nyawa kita dan nafas kita, sepenuhnya adalah milikNya.
Tiada satupun peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita, tanpa ridhoNya.
Selamat berjuang sahabat… Impian itu, sudah rindu untuk kita rengkuh, dan kita peluk.
Cetak Halaman Ini++Baca Selengkapnya »»

Kisah Istri Kecanduan Chatting (bagian 2)-the end

Beberapa Adab yang Mesti Diperhatikan dalam Pergaulan dengan Lawan Jenis (Yang Bukan Mahrom)

Pertama, menjauhi segala sarana menuju zina

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’ [17] : 32)

Kedua, selalu menutup aurat

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab [33] : 59)

Ketiga, saling menundukkan pandangan

Allah memerintahkan kaum muslimin untuk menundukkan pandangan ketika melihat lawan jenis. Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ

“Katakanlah kepada laki – laki yang beriman :”Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An Nuur [24] : 30 )

Dalam lanjutan ayat ini, Allah juga berfirman,

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ

“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : "Hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan kemaluannya” (QS. An Nuur [24] : 31)

Keempat, tidak berdua-duaan

Dari Ibnu Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِى مَحْرَمٍ

“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali jika bersama mahromnya.” (HR. Bukhari, no. 5233)

Kelima, menghindari bersentuhan dengan lawan jenis

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)

Keenam, tidak melembutkan suara di hadapan lawan jenis

Allah Ta’ala berfirman,

يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلا مَعْرُوفًا

“Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu melembutkan pembicaraan sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit (syahwat) dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (QS. Al Ahzab: 32). Perintah ini berlaku bukan hanya untuk istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun juga berlaku untuk wanita muslimah lainnya.

Lalu bagaimana dengan adab chatting dengan lawan jenis? Hal ini dapat pula kita samakan dengan telepon, SMS, pertemanan di friendster dan pertemanan di facebook.

Jawabnya adalah sama atau hampir sama dengan adab-adab di atas.

Pertama, jauhilah segala sarana menuju zina melalui pandangan, sentuhan dan berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan mahrom.

Kedua, tutuplah aurat di hadapan bukan mahrom.

Sehingga seorang muslimah tidak menampakkan perhiasan yang sebenarnya hanya boleh ditampakkan di hadapan suami. Contoh yang tidak beradab seperti ini adalah berbusana tanpa jilbab atau bahkan dengan busana yang hakekatnya telanjang. Inilah yang banyak kita saksikan di beberapa foto profil di FB atau friendster. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada mereka.

Ketiga, tundukkanlah pandangan.

Bagaimana mungkin bisa saling menundukkan pandangan jika masing-masing orang memajang foto di hadapan lawan jenisnya? Wanita memamerkan fotonya di hadapan pria. Mungkinkah di sini bisa saling menundukkan pandangan? Oleh karena itu, alangkah baiknya jika foto profil kita bukanlah foto kita, namun dengan foto yang lain yang bukan gambar makhluk bernyawa. Tujuannya adalah agar foto wanita tidak membuat fitnah (godaan) bagi laki-laki, begitu pula sebaliknya. Di antara bentuk menundukkan pandangan adalah janganlah menggunakan webcamp selain dengan sesama jenis saja ketika ingin melakukan obrolan di dunia maya.

Keempat, hati-hatilah dengan berdua-duaan bersama lawan jenis yang bukan mahrom.

Jika seorang pria dan wanita melakukan pembicaraan via chatting, telepon atau sms –tanpa ada hajat (keperluan)-, itu sebenarnya adalah semi kholwat (semi berdua-duaan). Apalagi jika di dalamnya disertai dengan kata-kata mesra dan penuh godaan sehingga membangkitkan nafsu birahi. Dan jika memang ada pembicaraan yang dirasa perlu antara pria dan wanita yang bukan mahrom, maka itu hanya seperlunya saja dan sesuai kebutuhan. Jika tidak ada kebutuhan lagi, maka pembicaraan tersebut seharusnya dijauhi agar tidak terjadi sesuatu yang bisa menjurus pada yang haram.

Kelima, janganlah melembutkan atau mendayu-dayukan suara atau kata-kata di hadapan lawan jenis.

Penyimpangan dalam adab terakhir ini, kalau diterapkan dalam obrolan chatting adalah dengan kata-kata yang lembut atau mendayu-dayu dari wanita yang menimbulkan godaan pada pria. Contoh menggunakan kata-kata yang sebenarnya layak untuk suami istri seperti “sayang”, dsb.

Jika setiap muslim mengindahkan adab-adab di atas, maka tentu saja dia tidak akan terjerumus dalam perbuatan dosa dan tidak akan mengalami hal yang serupa dengan kisah di atas dengan izin Allah.

Kami ingatkan pula bahwa tulisan ini bukanlah hanya kami tujukan kepada kaum hawa saja, namun kami juga tujukan pada para pria agar mereka juga memperhatikan adab-adab di atas. Jadi janganlah tulisan ini dijadikan sebagai sarana untuk memojokkan wanita atau para istri, namun hendaklah dijadikan nasehat untuk bersama.

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan sifat ketakwaan, memberi kita petunjuk dan kecukupan. Semoga Allah melindungi dan menjaga keluarga kita dari hal-hal yang haram dan mendatangkan murka Allah. Semoga risalah ini dapat bermanfaat bagi kaum muslimin. Wa shallallahu wa sallamu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in. Walhamdulillahir rabbil ‘alamin.
Cetak Halaman Ini++Baca Selengkapnya »»

Perbedaan

Oleh:Pepen Hermawan, ST., S.Pd.
Alkisah ada 2 orang yang mendaki sebuah gunung yang sangat tinggi,
hanya saja karena mereka berasal dari daerah yang berbeda, yang 1
berangkat dari sisi timur, sedang lainnya dari sisi barat.

Sepanjang perjalanan mereka mengalami pengalaman yang sangat berbeda,
karena yang dari sisi timur, lereng gunung sering dituruni hujan,
lereng relatif landai, pemandangan ke timur terlihat laut dan matahari
terbit, sore hari cepat sekali menjadi gelap, aneka binatang yang
ditemuipun adalah jenis hewan hutan tadah hujan yang subur dan hijau,
pakaian yang diperlukan lebih berupa pelindungan dari air
hujan.........
Sebaliknya yang berangkat dari sisi barat, udara cenderung gersang,
karena sisi barat yang merupakan padang pasir, lereng gunungpun
cenderung lebih terjal dan vertikal, pagi tidak pernah bisa melihat
matahari terbit, yang dialami hanya matahari terbenam saja, sore
terasa sangat panas, sehingga dia perlu pakaian pelindung terik
matahari dan panas menyengat, jenis hewan yang ditemui umumnya kambing
gunung dan lain-lain hewan gurun, air dan sungai sulit ditemui,
akibatnya harus sering berhemat air.............
Tetapi saat mereka bertemu dipuncak, segala sesuatu mencair menjadi
sama, kecuali hal minor yang sangat pribadi dan melekat ditubuh masing-
masing...............
Begitu pula dengan air yang sejak keluar dari mata air, mengalami
pengalaman yang beraneka macam, melalui sungai yang bermacam-macam,
banyak yang harus melewati pengairan sawah dan industri berbeda,
ditelan manusia dan hewan, tercampur kotoran atau sebaliknya berada
dalam cawan emas yang dipuja banyak orang, menguap menjadi awan dan
hujan ditempat lain, rumit sekali dan sangat ajaib, namun akhirnya
melebur jadi satu dalam lautan, praktis tiada lagi yang bisa
dibedakan................
Jadi apabila kita sering meributkan keyakinan kita atas sesuatu,
berarti kita cuma meributkan perjalanannya saja yang memang indah dan
ajaib, tetapi pasti bukan tujuan akhirnya. Bahkan sangat mungkin
selama ini kita yang sebenarnya tidak pernah sampai kepuncak
tertinggi, atau sampai kelautan samudra, tetapi sudah berani mengaku
tahu segalanya, dan memanfaatkan perbedaan serta ketidak tahuan orang
lain.............
Saat kita sadar, ternyata perjalanan hidup kita telah sampai pada
akhir hayat...............
Cetak Halaman Ini++Baca Selengkapnya »»

10 Hal Yang Tidak Bermanfaat Dan Sia-Sia

Mengutip dari sebuah buku Faedah ilmu dari Al Fawa’id, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah, mengenai hal-hal yang sia-sia dan tidak berfaedah, hal-hal inilah yang banyak dilalaikan oleh kaum muslimin saat ini, termasuk juga kami. Semoga posting kali ini bisa menjadi nasehat bagi kami dan sahabat sekalian.


Ibnu Qoyyim Al Jauziyah mengatakan bahwa ada sepuluh hal yang tidak bermanfaat.

Pertama: memiliki ilmu namun tidak diamalkan.

Kedua: beramal namun tidak ikhlash dan tidak mengikuti tuntunan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ketiga: memiliki harta namun enggan untuk menginfakkan. Harta tersebut tidak digunakan untuk hal yang bermanfaat di dunia dan juga tidak diutamakan untuk kepentingan akhirat.

Keempat: hati yang kosong dari cinta dan rindu pada Allah.

Kelima: badan yang lalai dari taat dan mengabdi pada Allah.

Keenam: cinta yang di dalamnya tidak ada ridho dari yang dicintai dan cinta yang tidak mau patuh pada perintah-Nya.

Ketujuh: waktu yang tidak diisi dengan kebaikan dan pendekatan diri pada Allah.

Kedelapan: pikiran yang selalu berputar pada hal yang tidak bermanfaat.

Kesembilan: pekerjaan yang tidak membuatmu semakin mengabdi pada Allah dan juga tidak memperbaiki urusan duniamu.

Kesepuluh: rasa takut dan rasa harap pada makhluk yang dia sendiri berada pada genggaman Allah. Makhluk tersebut tidak dapat melepaskan bahaya dan mendatangkan manfaat pada dirinya, juga tidak dapat menghidupkan dan mematikan serta tidak dapat menghidupkan yang sudah mati.

Itulah sepuluh hal yang melalaikan dan sia-sia. Di antara sepuluh hal tersebut yang paling berbahaya dan merupakan asal muasal segala macam kelalaian adalah dua hal yaitu: hati yang selalu lalai dan waktu yang tersia-siakan.

Hati yang lalai akan membuat seseorang mengutamakan dunia daripada akhirat, sehingga dia cenderung mengikuti hawa nafsu. Sedangkan menyia-nyiakan waktu akan membuat seseorang panjang angan-angan.

Padahal segala macam kerusakan terkumpul karena mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan. Sedangkan segala macam kebaikan ada karena mengikuti al huda (petunjuk) dan selalu menyiapkan diri untuk berjumpa dengan Rabb semesta alam.

Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Cetak Halaman Ini++Baca Selengkapnya »»

Kisah Istri Kecanduan Chatting (bagian 1)

Dari milis tetanggga - semoga bermanfaat sob
Kadang jika kita hanya sekedar menyampaikan untaian nasehat, mungkin sebagian orang belum tersentuh. Namun tatkala dikemukakan sebuah kisah, barulah hati kita mulai tersentuh dan baru bisa menarik pelajaran. Semoga kisah berikut bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.


Kisah Bincang-bincang Seorang Istri di Dunia Maya

Kisah ini terjadi di Lebanon berdasarkan apa yang saya dengar lewat kajian bersama ustadz di majelis ilmu syar’i … Ustadz menguraikan kisah ini agar bisa menjadi perhatian bagi muslimah di sini (Sydney) agar mereka berhati-hati terhadap chatting ini dan tidak melayani sapaan dari laki-laki yang suka iseng menggoda lewat chatting ini…

Beliau adalah seorang wanita muslimah yang alhamdulillah Allah karuniakan kepadanya seorang suami yang baik akhlak dan budi pekertinya. Di rumah ia pun memilki komputer sebagaimana keluarga muslim lainnya di mana komputer bukan lagi merupakan barang mewah di Lebanon. Sang suami pun mengajari bagaimana menggunakan fasilitas ini yang akhirnya ia pun mahir bermain internet. Yang akhirnya ia pun mahir pula chatting dengan kawan-kawanya sesama muslimah.

Awalnya ia hanya chatting dengan rekannya sesama muslimah, … hingga pada suatu hari ia disapa oleh seorang laki-laki yang mengaku sama-sama tinggal dikota beliau.Terkesan dengan gaya tulisannya yang enak dibaca dan terkesan ramah. Sang muslimah yang telah bersuami ini akhirnya tergoda pada lelaki tersebut.

Bila sang suami sibuk bekerja untuk mengisi kekosongan waktunya, ia akhirnya menghabiskan waktu bersama dengan lelaki itu lewat chatting, … sampai sang suami menegurnya setiba dari kerja mengapa ia tetap sibuk di internet. Sang istri pun membalas bahwa ia merasa bosan karena suaminya selalu sibuk bekerja dan ia merasa kesepian, … ia merahasiakan dengan siapa ia chatting .. khawatir bila suaminya tahu maka ia akan dilarang main internet lagi…. Sungguh ia telah kecanduan berchatting ria dengan lelaki tersebut.

Fitnah pun semakin terjadi di dalam hatinya, .. ia melihat sosok suaminya sungguh jauh berbeda dengan lelaki tersebut, enak diajak berkomunikasi, senang bercanda dan sejuta keindahan lainnya di mana setan telah mengukir begitu indah di dalam lubuk hatinya.

Duhai fitnah asmara semakin membara, … ketika ia chatting lagi sang laki-laki itu pun tambah menggodanya, .. ia pun ingin bertemu empat mata dengannya. Gembiralah hatinya, .. ia pun memenuhi keinginan lelaki tersebut untuk berjumpa. Jadilah mereka berjumpa dalam sebuah restoran, lewat pembiacaran via darat mereka jadi lebih akrab. Dari pertemuan itu akhirnya dilanjutkan dengan pertemuan berikutnya.

Hingga akhirnya si lelaki tersebut telah berhasil menawan hatinya. Sang suami yang menasehati agar ia tidak lama-lama main internet tidak digubrisnya. Akhirnya suami wanita ini menjual komputer tersebut karena kesal nasehatnya tidak di dengar, lalu apa yang terjadi ?? Langkah itu (menjual komputer) membuat marah sang istri yang akhirnya ia pun meminta cerai dari suaminya. Sungguh ia masih teringat percakapan manis dengan laki-laki tersebut yang menyatakan bahwa ia sangatlah mencintai dirinya, dan ia berjanji akan menikahinya apabila ia bercerai dari suaminya.

Sang suami yang sangat mencintai istrinya tersebut tentu saja menolak keputusan cerai itu. Karena terus didesak sang istri akhirnya ia pun dengan berat hati menceraikan istrinya. Sungguh betapa hebatnya fitnah lelaki itu. Singkatnya setelah ia selesai cerai dengan suaminya ia pun menemui lelaki tersebut dan memberitahukan kabar gembira tentang statusnya sekarang yang telah menjadi janda. Lalu apakah si lelaki itu mau menikahinya sebagaimana janjinya???

Ya ukhti muslimah dengarlah penuturan kisah tragis ini, … dengan tegasnya si lelaki itu berkata, “Tidak!! Aku tidak mau menikahimu! Aku hanya mengujimu sejauh mana engkau mencintai suamimu,ternyata engkau hanyalah seorang wanita yang tidak setia kepada suami. Dan, aku takut bila aku menikahimu nantinya engkau tidak akan setia kepadaku! Bukan ,..bukan..wanita sepertimu yang aku cari, aku mendambakan seorang istri yang setia dan taat kepada suaminya..!”

Lalu ia pun berdiri meninggalkan wanita ini, .. sang wanita dengan isak tangis yang tidak tertahan inipun akhirnya menemui ustadz tadi dan menceritakan Kisahnya…. Ia pun merasa malu untuk meminta rujuk kembali dengan suaminya yang dulu … mengingat betapa buruknya dia melayani suaminya dan telah menjadi istri yang tidak setia.

Jika seseorang betul-betul merenungkan kisah di atas, tentu saja dia akan menggali beberapa pelajaran berharga. Itulah di antara bahaya chatting dengan lawan jenis yang tidak mengenal adab dalam bergaul. Lihatlah akibat chatting dengan lawan jenis, di sana bisa terjadi perceraian antara kedua pasangan tersebut disebabkan si istri memiliki hubungan dengan pria kenalannya di dunia maya.

Di pelajaran lainnya adalah hendaknya selalu ada pengawasan dari kepala keluarga terhadap anggota keluarganya. Kepala keluarga seharusnya dapat memberikan batasan terhadap pergaulan anggota keluarganya termasuk istrinya, apalagi dalam masalah penggunaan internet. Inilah pelajaran yang mesti diperhatikan oleh seorang suami sebagai kepala keluarga.
Cetak Halaman Ini++Baca Selengkapnya »»

Pilihlah dan Berfikir yang terbaik karena Itu Pilihan Anda

Suatu ketika, seorang bijak ditanya seseorang dalam sebuah forum," Ya syekh, sewaktu di arab sana saya melihat ada pelacur"
Sang syekh yang bijak ini terdiam sejenak lantas berkata," Ya anak muda, ketika saya ke paris saya bertemu dengan masjid"


Mendengar jawaban sang syekh tersebut, maka orang tersebut terdiam kebingungan. Lantas sang bijak ini lantas melanjutkan,"Saya jadi bertanya apa yang ada di dalam benak anda ketika ke arab sana, lalu bertanya kepada saya tentang hal ini, apakah untuk mencari Pelacur ataukah untuk beribadah? Karena apa yang kita temui semata-mata sesuai dengan apa yang kita fikirkan. Ketika saya di Paris meniatkan diri untuk ibadah maka saya mendapatkan masjid untuk beribadah. Demikian juga jika dirimu ada hati yang belum bersih maka pertemuan dengan Pelacur bisa saja terjadi bahkan di kota Makkah sekalipun." tutur sang bijak menjelaskan yang diikuti dengan istighfar sang Penanya.

-------------------------------------------------------------------------------------

Sahabat kisah tersebut diceritakan kepada saya oleh seorang sahabat dalam suatu forum yang semakin menjelaskan betapa kekuatan fikiran begitu menentukan apa yang akan terjadi dalam hidup ini.

Kalau dalam film the secret dikisahkan bahwa ketika kita memfikirkan sesuatu maka alam akan merespon fikiran kita dan menjadikannya sebagai kenyataan.

Betapa powerfulnya fikiran kita kalau demikian. Bahwasanya ketika kita memiliki kuasa atas fikiran kita maka kita bisa menjadikan fikiran kita menjadi kenyataan apapun itu yang difikirkannya.

Oleh karenanya sahabat, sudah sejatinya ketika kita menginginkan kesuksesan di tahun 2010 mari kita sama-sama melakukan transformasi fikiran ke arah kebaikan. Karena dengan mentransformasikan fikiran menuju kepada fikiran yang positif maka kita telah memutuskan pilihan hidup yang terbaik di tahun 2010 ini.

Berawal dari fikiran yang menjadi kepada tindakan dan tindakan kemudian melahirkan kenyataan, bukankah fikiran ibarat anak panah yang kita arahkan dan siap luncurkan dari busur kesuksesan yang telah kita rancang. Jika arah kita baik dan tepat maka insya Allah hasil kesuksesan yang kita dapatkan pun juga menjadi kesuksesan yang terbaik.

Betapa mudahnya kita memilih pilihan terbaik dalam hidup dengan senantiasa berfikir positif dalam tindakan keseharian. Seperti ketika kekecewaan dalam kehidupan hadir,maka sebenarnya kita memiliki kemampuan untuk memilih antara memilih untuk terus kecewa dan marah terhadap kenyataan atau justru kita menggunakan hak kita untuk memilih tetap bahagia karena pastinya selalu ada hikmah yang ingin Tuhan sampaikan kepada kita. Kita boleh saja memilih yang negatif sehingga aura negatif merusak impian atau kita boleh memilih berfikir positif yang semakin membuat kita dekat kepada impian dan kesuksesan..

Oleh karenanya ketika kita boleh memilih dalam berfikir untuk menentukan yang terbaik dalam setiap pilihan hidup kita maka pilihlah cara berfikir yang terbaik. Berfikirlah senantiasa yang positif. Ambil hikmah dalam setiap kejadian.Rancang kesuksesan. Terima kenyataan. Dan yakinilah bahwa Tuhan senantiasa memberikan yang terbaik dalam setiap langkah kita.
Cetak Halaman Ini++Baca Selengkapnya »»

Kisah Sesendok Madu

Alkisah, pada suatu ketika seorang raja ingin menguji kesadaran warga kotanya.
Raja memerintahkan agar setiap orang, pada suatu malam yang telah ditetapkan
membawa sesendok madu untuk dituangkan dalam sebuah bejana yang telah disediakan
di puncak bukit di tengah kota .

Seluruh warga kota memahami benar perintah tersebut dan menyatakan kesediaan
mereka untuk melaksanakannya.
Tetapi, dalam pikiran seorang warga kota , Fulan; terlintas cara untuk mengelak
perintah tersebut.
"Aku akan membawa sesendok penuh, tapi bukan madu. Aku akan membawa air.
Kegelapan malam akan melindungiku dari pandangan mata orang lain. Sesendok air tidak
akan mempengaruhi isi bejana yang kelak akan diisi madu oleh seluruh warga kota ."

Tibalah waktu yang ditetapkan. Apa kemudian yang terjadi?
Bejana itu ternyata seluruhnya berisi penuh dengan air!
Rupanya seluruh warga kota berpikiran sama dengan si Fulan.
Mereka mengharapkan warga kota yang lain membawa madu sambil membebaskan diri
dari tanggung jawab.

Kisah simbolik ini sering terjadi dalam berbagai kehidupan masyarakat.
Idealnya memang bahwa seseorang harus memulai dari dirinya sendiri disertai dengan
pembuktian yang nyata, baru kemudian melibatkan pengikut-pengikutny a.

Katakanlah (hai Muhammad), inilah jalanku. Aku mengajak ke jalan Allah disertai dengan pembuktian yang nyata. Aku bersama orang-orang yang mengikutiku (QS Yuusuf; 12:108)
Berperang atau berjuang di jalan Allah tidaklah dibebankan kecuali pada dirimu sendiri,dan bangkitkanlah semangat orang-orang mukmin (pengikut-pengikutm u) (QS An Nisaa'; 4:84)

Perhatikanlah kata-kata : "tidaklah dibebankan kecuali pada dirimu sendiri".
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda : "Mulailah dari dirimu sendiri, kemudian
susulkanlah keluargamu"
Setiap orang menurut Beliau adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang
dipimpinnya. Berarti setiap orang harus harus tampil terlebih dulu.
Sikap mental yang seperti ini akan menyebabkan bejana sang raja akan penuh dengan
madu, bukan air, apalagi racun.

( Sumber: Lentera Hati, M Quraish Shihab )
Cetak Halaman Ini++Baca Selengkapnya »»

"Odol" dari Surga

Kiriman dari teman - semoga bermanfaat
Cerita menggelikan ini kudengar ketika duduk dibangku SMA dulu. Cerita yang akhirnya
tertulis begitu dalam di relung-relung hati. Cerita yang meskipun naif, namun bermakna sangat dalam.


Kisah nyata dari seseorang yang dalam episode hidupnya sempat ia lewati dalam penjara.

Bermula dari hal yang sepele. Lelaki itu kehabisan odol dipenjara. Malam itu adalah malam terakhir bagi odol diatas sikat giginya. Tidak ada sedikitpun odol yang tersisa untuk esok hari.

Dan ini jelas-jelas sangat menyebalkan. Istri yang telat berkunjung, anak-anak yang melupakannya dan diabaikan oleh para sahabat, muncul menjadi kambing hitam yang sangat menjengkelkan.

Sekonyong-konyong lelaki itu merasa sendirian, bahkan lebih dari itu : tidak berharga !
Tertutup bayangan hitam yang kian membesar dan menelan dirinya itu, tiba-tiba saja pikiran nakal dan iseng muncul. Bagaimana jika ia meminta odol pada TUHAN ?

Berdoa untuk sebuah kesembuhan sudah berkali-kali kita dengar mendapatkan jawaban dari-NYA .

Meminta dibukakan jalan keluar dari setumpuk permasalahanpun bukan suatu yang asing bagi kita.

Begitu pula dengan doa-doa kepada orang tua yang telah berpulang, terdengar sangat gagah untuk diucapkan. Tetapi meminta odol kepada Sang Pencipta jutaan bintang gemintang dan ribuan galaksi, tentunya harus dipikirkan berulang-ulang kali sebelum diutarakan. Sesuatu yang sepele dan mungkin tidak pada tempatnya. Tetapi apa daya, tidak punya odol untuk esok hari –entah sampai berapa hari- menjengkelkan hatinya amat sangat. Amat tidak penting bagi orang lain, tetapi sangat penting bagi dirinya.

Maka dengan tekad bulat dan hati yang dikuat-kuatkan dari rasa malu, lelaki itu memutuskan untuk mengucapkan doa yang ia sendiri anggap gila itu. Ia berdiri ragu-ragu dipojok ruangan sel penjara, dalam temaram cahaya, sehingga tidak akan ada orang yang mengamati apa yang ia lakukan.

Kemudian dengan cepat, bibirnya berbisik : “TUHAN, Kau mengetahuinya aku sangat membutuhkan benda itu”.

Doa selesai. Wajah lelaki itu tampak memerah. Terlalu malu bibirnya mengucapkan kata amin.

Dan peristiwa itu berlalu demikian cepat, hingga lebih mirip dengan seseorang yang berludah ditempat tersembunyi.

Tetapi walaupun demikian ia tidak dapat begitu saja melupakan insiden tersebut. Sore hari diucapkan, permintaan itu menggelisahkannya hingga malam menjelang tidur. Akhirnya, lelaki itu –walau dengan bersusah payah- mampu melupakan doa sekaligus odolnya itu.

Tepat tengah malam, ia terjaga oleh sebuah keributan besar dikamar selnya.
“Saya tidak bersalah Pak !!!”, teriak seorang lelaki gemuk dengan buntalan tas besar dipundak, dipaksa petugas masuk kekamarnya,” Demi TUHAN Pak !!! Saya tidak salah !!! Tolong Pak…Saya jangan dimasukin kesini Paaaaaaaaak. .!!!”
Sejenak ruangan penjara itu gaduh oleh teriakan ketakutan dari ‘tamu baru’ itu.
“Diam !!”, bentak sang petugas,”Semua orang yang masuk keruangan penjara selalu meneriakkan hal yang sama !!

Jangan harap kami bisa tertipu !!!!”
“Tapi Pak…Sssa..”

Brrrraaaaang !!!!

Pintu kamar itu pun dikunci dengan kasar. Petugas itu meninggalkan lelaki gemuk dan buntalan besarnya itu yang masih menangis ketakutan. Karena iba, lelaki penghuni penjara itupun menghampiri teman barunya.

Menghibur sebisanya dan menenangkan hati lelaki gemuk itu. Akhirnya tangisan mereda, dan karena lelah dan rasa kantuk mereka berdua pun kembali tertidur pulas.

Pagi harinya, lelaki penghuni penjara itu terbangun karena kaget. Kali ini karena bunyi tiang besi yang sengaja dibunyikan oleh petugas. Ia terbangun dan menemukan dirinyanya berada sendirian dalam sel penjara.

Lho mana Si Gemuk, pikirnya. Apa tadi malam aku bemimpi ? Ah masa iya, mimpi itu begitu nyata ??

Aku yakin ia disini tadi malam.
“Dia bilang itu buat kamu !!”, kata petugas sambil menunjuk ke buntalan tas dipojok ruangan.
Lelaki itu segera menoleh dan segera menemukan benda yang dimaksudkan oleh petugas.
Serta merta ia tahu bahwa dirinya tidak sedang bermimpi.

“Sekarang dia dimana Pak ?”, tanyanya heran.
“Ooh..dia sudah kami bebaskan, dini hari tadi…biasa salah tangkap !”, jawab petugas itu enteng, ”saking senangnya orang itu bilang tas dan segala isinya itu buat kamu”. Petugas pun ngeloyor pergi.

Lelaki itu masih ternganga beberapa saat, lalu segera berlari kepojok ruangan sekedar ingin memeriksa tas yang ditinggalkan Si Gemuk untuknya.

Tiba-tiba saja lutunya terasa lemas. Tak sanggup ia berdiri. “Ya..TUHAAANNN !!!!”, laki-laki itu mengerang.

Ia tersungkur dipojok ruangan, dengan tangan gemetar dan wajah basah oleh air mata. Lelaki itu bersujud disana, dalam kegelapan sambil menangis tersedu-sedu. Disampingnya tergeletak tas yang tampak terbuka dan beberapa isinya berhamburan keluar. Dan tampaklah lima kotak odol, sebuah sikat gigi baru, dua buah sabun mandi,

tiga botol sampo, dan beberapa helai pakaian sehari-hari.

Kisah tersebut sungguh-sunguh kisah nyata. Sungguh-sungguh pernah terjadi. Dan aku mendengarnya langsung dari orang yang mengalami hal itu. Semoga semua ini dapat menjadi tambahan bekal ketika kita meneruskan berjalan menempuh kehidupan kita masing-masing. Jadi suatu ketika, saat kita merasa jalan dihadapan kita seolah terputus. Sementara harapan seakan menguap diganti deru ketakutan, kebimbangan dan putus asa.

Pada saat seperti itu ada baiknya kita mengingat sungguh-sungguh bahkan Odol pun akan dikirimkan oleh Surga bagi siapapun yang membutuhkannya. Apalagi jika kita meminta sesuatu yang mulia. Sesuatu yang memuliakan harkat manusia dan IA yang menciptakan mereka.

Seperti kata seorang bijak dalam sebuah buku : “Seandainya saja engkau mengetahui betapa dirimu dicintai-NYA, hati mu akan berpesta pora setiap saat” (selesai).
Cetak Halaman Ini++Baca Selengkapnya »»

"YANG TIDAK BISA DIUCAPKAN AYAH"

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....


Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya..
Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja.....
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Papa telah menyelesaikan tugasnya....

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Saya mendapatkan notes ini dari seorang teman, dan mungkin ada baiknya jika aku kembali membagikannya kepada teman-teman ku yang lain.

Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku yang cantik, yang kini sudah berubah menjadi wanita dewasa serta ANGGUN, dan juga untuk teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !

Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Romo / Papa / Papi kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya.
Cetak Halaman Ini++Baca Selengkapnya »»

Berkomunikasi Efektif Dengan Anak

Bagaimana saya harus mengatakan tentang hal itu? Kapankah saya harus berbicara?
Dalam berkomunikasi, momentum dan isi pembicaraan (content) adalah dua hal yang sangat penting. Pembicaraan anda menjadi bermakna jika anda menguasai topik
pembicaraan dan mejadi lawan bicara yang seimbang untuk anak anda.


‘Seimbang’ di sini mengandung pengertian untuk menyamakan persepsi dengan anak supaya tidak ada kerancuan asumsi. Hal ini penting karena penelitian di Jakarta menemukan adanya kesenggangan pendapat antara anak dan orangtua.

Sebagian besar anak mengaku orangtuanya tidak memberi informasi yang cukup tentang rokok,alcohol dan narkoba, sementara orangtua dari kelompok anak yang sama mengaku telah memberi informasi tersebut. Di manakah letak miskomunikasi ini?

Orangtua bisa saja merasa telah memberi informasi, akan tetapi jika informasi itu disampaikan pada saat yang kurang tepat, perhatian anak mungkin tidak ada. Atau mungkin saja cara penyampaiannya yang tidak nyambung dengan persepi dan asumsi anak.

Atau gaya bahasa anda yang tidak mengerti anak?

Oleh karena itu, momentum menjadi sangat penting di kala anda ingin memberikan pengertian tentang suatu hal yang anda anggap penting. Komunikasi yang terjadi dimomentum yang tepat akan membawa kesan mendalam dan membawa dampak tertentu dalam hidup anak.

Setiap saat dapat menjadi momentum yang baik untuk berkomunikasi dengan anak anda ketika:
- Bersenang-senang. Ingatkan anak untuk bersyukur.
- Berdiskusi tentang buku atau film-film terbaru dengan anak anda.
- Melakukan tugas rumah tangga sehari-hari bersama-sama.
- Makan malam bersama dengan keluarga. Pergi bersama: memancing, menonton
pertandingan bola atau piknik.
- Aktivitas bersama: mendengarkan musik, membaca, memasak dan menyanyi.

Untuk dapat berkomunikasi efektif, ada tiga hal yang perlu dilakukan orangtua yaitu:

1.Ambil waktu untuk mendengar (Make time to listen)
“Make time” ini bersifat kata kerja aktif yang perlu suatu usaha khusus untuk mengadakan waktu, terutama di tengah sibuknya para orangtua dalam pekerjaannya dan anak dalam sekolah dan kegiatannya. Waktu memang perlu ‘diadakan’ atau dibuat menjadi ada’. Ini berarti menjadi prioritas.

Orangtua mengerti betapa pentingnya mendengarkan anak sehingga tentunya mereka akan memprioritaskan hal ini dan mencoba menjadikannya sebuah kebiasaan.

Setelah waktu telah disediakan, manfaatkan waktu tersebut secara efektif dengan cara menjadi pendengar yang baik bagi anak. Sedapat-dapatnya kurangi untuk mengatakan ‘Tunggu dulu,” atau “Jangan sekarang.” Alihkan semua perhatian anda pada anak ketika dia bicara, dengan demikian dia akan tahu bahwa anda memerhatikannya dan ia pun akan merasa dihargai.

R.O.L.E.S adalah beberapa teknik dasar keterampilan yang dapat membantu orangtua
menjadi pendengar yang baik.

REAFFIRM and RESPECT

Pastikan bahwa anda menghargai dan mengerti pendapat anak. Dengan demikian anak akan merasa dihormati dan mendapatkan dignity-nya sebagai seorang manusia.

OPENNESS

Keterbukaan akan memberi mereka rasa aman bahwa anda sungguh-sungguh peduli dan berusaha untuk mengerti konteks dari situasi yang dihadapinya. Gunakan pertanyaan terbuka, yaitu pertanyaan yang harus dijawab dengan penjelasan atau cerita (contoh: “Bagaimana perasaan kamu saat ini?”)dan hindari pertanyaan tertutup dengan jawaban ya atau tidak (contoh: “Kamu jadi sedih dong?”).

Hindari pernyataan dan pertanyaan yang bersifat menuduh. Jika anda curiga anak telah menggunakan narkoba, cari tahu mengapa terlebih dahulu daripada sibuk memaparkan bahwa tindakan mereka itu salah.

LISTEN ATTENTIVELY
Adakah waktu khusus untuk mendengarkan anak anda di mana tidak ada kesibukan atau urusan lain sehingga ia memang penting di mata anda. Yakinkan anak kalau anda ingin menolongnya dan jangan bersikap sok tahu atau terkesan ‘menghakimi’.

Perlu sesekali memperjelas maksud kalimat anak anda supaya tidak ada salah persepsi dan asumsi dengan berkata: “Mama kurang mengerti apa yang kamu bicarakan, maksud kamu…?”

EMPATHY

Mencoba memahami dari sudut pandang anak tapi tidak untuk merestui perbuatannya.
Acknowledge perasaan anak dan sulitnya kondisi tersebut. Katakan anda juga akan sulit menentukan sikap dalam situasi di mana anak anda berada, ini memberikan kesan anda juga manusia ‘biasa’ yang tidak kebal masalah.

Sesekali ‘ringankan’ suasana dengan humor atau cerita ringan pada saat anda dulu remaja, apa yang anda lakukan pada saat anda seumur anak anda. Ini memberikan cermin dan gambaran yang lebih nyata untuk anak anda.

SIT SQUARELY

Teknik duduk ini penting karena akan membangun suasana nonverbal. Para konselor berpendapat duduk berhadapan muka dengan muka sangat ideal untuk mengobservasi bahasa tubuh dan ekspresi anak saat ia bercerita.

1. Sentuhan tangan, pelukan, dan kontak mata sangat penting untuk reaffirm atau mempertegas keberadaan anda untuk dia, tulusnya perhatian anda padanya dan kesiapan anda untuk menolongnya.

2.Luangkan waktu untuk berbicara (Take time to talk)
Luangkan waktu untuk berbicara tentang masalah atau tantangan yang anak hadapi setiap harinya baik di sekolah maupun di pergaulannya. Teknik berbicara kepada anak dapat dilakukan dengan cara: verbal dan nonverbal.

Berbicara secara verbal adalah momen di mana anda dan anak anda berdialog atau bercengkerama atau ngobrol berbagai hal. Sambutlah semua pertanyaan yang anak anda ajukan dengan jawaban yang rasional dan bijaksana.

Dalam komunikasi verbal, ada dua hal yang perlu orangtua ingat:
Hargai pendapat anak anda. Mulai dengan menanyakan hal-hal yang sederhana seperti menu makan malam atau jalan-jalan ke mana. Bukan saja hal ini dapat membiasakan mereka mengemukakan pendapat, lebih lagi, mereka juga merasa mengambil bagian dalam keputusan keluarga. Anak akan merasa pendapat mereka berharga di mata anda. Seperti disebutkan di bagian depan buku ini, para ahli psikologi pecaya bahwa tumbuhnya sense of worthiness berawal dari hal-hal kecil dan rasa berharga inilah yang membuat anak tumbuh dengan mantap.

Pertimbangkan perasaan anak anda. Hal-hal yang remeh bagi anda mungkin penting bagi mereka. Ketika anak bereaksi berlebihan atau konyol terhadap suatu hal, jangan remehkan hal itu. Anda perlu menggali akar dari tingkah laku tersebut yang mungkin saja berawal dari harapan atau hasrat mereka yang tidak terpenuhi.

Ini adalah salah satu dasar konseling yang dapat anda lakukan untuk menyelaraskan rasa dalam keluarga demi mencegah depresi anak yang mungkin dapat memperbesar risiko mereka untuk bereksperimen dengan narkoba.

Seorang guru besar terapi keluarga yang cukup berpengaruh di awal abad ini, Virginia Satir, di awal tahun 1930, mengemukakan bahwa perilaku yang terlihat adalah bak puncak dari “gunung es perasaan”.

Lapisan perasaan yang berada di bawah perilaku yang nampak adalah:
1. Perasaan pemicu sebuah perilaku (ketakutan, sakit hati,kesedihan dan lain-lain)
2. Persepsi seseorang terhadap masalah
3. Ekspektasi dari apa yang kita inginkan
4. Jeritan batin terdalam tentang apa yang sebenarnya kita perlukan
5. Pusat diri dalam tingkat spiritual

Berbicara dapat pula dilakukan dengan nonverbal seperti misalnya beraktivitas bersama.

Penelitian di berbagai negara maju menemukan beraktivitas minimal 15 menit setiap hari per anak dapat membawa dampak yang sangat positif terhadap pertumbuhan anak.

Dan pada saat memilih aktivitas bersama ini, biarkan anak anda yang menentukan kegiatan yang mereka sukai. Banyak ahli psikologi percaya bahwa beraktivitas bersama akan menjadi suatu momen yang tak terlupakan dan berharga bagi mereka. Komunikasi yang dilakukan dalam suasana yang kondusif akan lebih efektif berakar dalam diri anak.

3.Pakai pendekatan dengan hati, bukan dengan nalar (User “heart approach”, not “head approach”)Menurut beberapa riset YCAB di Jakarta tahun 2004, anak-anak memberi nilai ‘kurang’ pada orangtuanya di dalam memberikan pengertian tentang bahaya narkoba. Kebanyakan dari mereka mengeluh bahwa orangtua tidak memberitahu mereka akan bahaya narkoba, walaupun kebanyakan orangtua mengatakan bahwa mereka memberitahu anak-anak mereka tentang bahaya narkoba.

“…beraktivitas minimal 15 menit setiap hari per anak membawa dampak yang sangat positif terhadap pertumbuhan anak.”

Dari pembahasan sebelumnya, prinsip komunikasi adalah di saat anda mulai mendengarkan anak anda, anda sebenarnya telah memulai pembicaraan! Kualitas komunikasi ini perlu ditingkatkan; berbicara dengan anak dari hati ke hati membawa arti yang lebih mendalam. Komunikasi dengan pendekatan hati jelas menyentuh kalbu anak.

Komunikasi dengan pendekatan hati.

Berarti mengutamakan perasaan nyaman anak dalam membicarakan sesuatu dengan anda. Ini berarti komunikasi tersebut harus dimulai tanpa prasangka. Hal ini dapat dimulai dengan menanyakan perasaan anak. Biarkan anak anda bicara. Bagaimanakah keseharian mereka? Tanyakan bagaimana perasaan mereka tentang hari-hari mereka. Izinkan anak anda untuk dapat secara terbuka mengekspresikan ide-ide, perasaan, dan kekhawatiran mereka. Yang penting niat anda untuk memahami, untuk menolong, untuk berempati harus dirasakan oleh anak.

Cermati perasaan atau persepsi yang ada di balik kalimat atau bahasa tubuh anak kita.

Perhatikan bahasa tubuhnya karena seorang ahli komunikasi berkata bahwa bahasa tubuh mengomunikasikan rasa atau pendapat sembilan kali lebih tinggi dari kata-kata yang terucap!

Temukanlah waktu dan tempat yang nyaman, seperti waktu di perjalanan berdua dengan anak, bisa juga sewaktu makan bersama atau waktu-waktu lainnya yang memungkinkan. Jika terkadang anak tidak siap bicara, jangan paksa dia bicara. Akan tetapi setiap kali dia datang untuk berbagi rasa, kita harus siap.

Setelah mengambil waktu untuk mendengar dengan saksama dan berbicara kepada anak anda dengan pendekatan dari hati ke hati tersebut, komunikasi memerlukan’investasi’ kepercayaan kepada anak anda.

Tingkat kepercayaan yang anda perlu berikan jelas berbeda. Pemberian kepercayaan lebih untuk meningkatkan self esteem anak; ketika anak memasuki usia remaja, orangtua perlu belajar ‘melepas’ anak untuk mengambil keputusan dalam kehidupannya, kepercayaan ini perlu diberikan secara terkendali.

Sampaikan bahwa jika anak bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan, maka mereka akan mendapatkan kepercayaan yang lebih besar lagi. Memberikan kepercayaan kepada anak adalah proses untuk mempersiapkan dan melatih mereka untuk menghadapi dunia yang sesungguhnya.
Cetak Halaman Ini++Baca Selengkapnya »»