Oleh:Pepen Hermawan, ST., S.Pd.
Dahulu kala, ada seorang yang suka memuji-muji orang lain demi keuntungannya sendiri. Suatu hari ia mencoba menghadiahkan sepotong batu giok pada seorang menteri. Meskipun dibujuk, menteri itu menolak untuk menerima pemberian itu.
Orang itu berkata, "Ini adalah mustika sejati! Orang biasa tak patut memakainya. Hanya orang sehebat Tuan yang berhak memakainya. Jadi ini hanya tepat dimiliki dan dikenakan oleh Tuan."
"Anda boleh menganggapnya sebagai mustika," kata sang menteri, "Namun saya tidak gampang menerimanya hanya karena rayuan. Itulah mustikaku."
Nubogalalakon:"Saya melewati hari ini hanya sekali; karenanya setiap perbuatan baik yang dapat saya lakukan atau kebaikan apapun yang bisa saya perbuat kepada siapapun, biarlah saya melakukannya sekarang. Jangan biarkan saya mengabaikannya, karena pasti saya tidak akan melewati hari ini lagi."
0 komentar:
Posting Komentar