Photobucket
ABOUT MUVI PRODUCT MUVI STRENGTH BASED ORGANIZATION MITRA MUVI MUVI LEADERSHIP

MUVI LEARNING CENTER's Fan Box

BUAT NYEMANGATIN HIDUP BIAR LEBIH HIDUP

Oleh:Pepen Hermawan, ST., S.Pd.
TO All of You
Berkacalah pada diri sendiri
Ketika dua cermin saling berhadapan, akan muncul pantulan yang tak terhingga. Begitulah bila Anda mau bercermin pada diri Anda sendiri.Anda akan menemukan bayangan yang tak terhingga. Bayangan itu adalah kemampuan Anda yang luar biasa; ketakterbatasan yang memberi kekuatan untuk menembus batas rintangan diri.


Berkacalah pada diri sendiri, maka Anda akan menemukan kekuatan. Singkirkan cermin diri oranglain. Karena disana Anda hanya akan melihat kekurangan dan kelemahan Anda dibanding orang lain. Lebih buruk lagi, Anda hanya akan menemukan ketidakpuasan diri. Dan ini akan menjerumuskan Anda ke dalam jurang kekecewaan. Anda bukan oranglain. Anda adalah Anda yang memiliki jalan keberhasilan sendiri. Mulailah hari ini dengan menatap wajahanda. Carilah bayangan yang tak terhingga itu. Disana ada kekuatan yang akan membawa Anda kepuncak keberhasilan.

Jangan Pandang Hutandari Semaknya
Tak ada sesuatu dalam hidup ini yang perlu ditakutkan. Anda hanya perlu untuk mengerti. Ketakutan berasal dari keterbatasan pikiran. Bukalah pikiran untuk memahami ketakutan Anda. Maka Anda akan menemukan keberanian untuk menghadapinya. Jangan sembunyikan,tunda atau berhenti untuk memecahkan masalah Anda. Karena bahayanya bukan karena masalah itu semakin membesar, namun pikiran Anda yang semakin kerdil;pandangan Anda yang semakin sempit.

Berjalan menuju keberhasilan Anda adalah berjalan di hutan lebat. Jangan berhenti hanya semak belukar. Dan jangan pandang hutan dari semaknya belaka. Anda harus mampu melewatinya. Sekali Anda mampu mengatasi ketakutan, Anda memiliki ketahanan untuk menghadapi kesulitan serupa. Pahami bahwa semua itu sangat baik bagi kekuatan Anda untuk menghadapikesulitan yang lebih besar.

SingkirkanKetakutan,RaihlahKebebasan
Jalan keberhasilan ini adalah milik Anda. Pada saat Anda menyadari bahwa Anda bertanggung jawab penuh atas segala sesuatunya, dan Anda tak menemukan alasan apapun untuk menyalahkan orang lain, disaat itulah Anda menemukan jalan Anda sendiri. Disaat itulah Anda menyadari kebebasan dan hilangnya ketakutan. Hanya Anda yang mampu memikul hidup Anda,bukan orang lain.

Bila Anda menganggap hidup adalah suatu tugas, tunaikanlah.
Bila Anda menganggap hidup adalah beban, pikullah.
Bila Anda menganggap hidup adalah harta karun yang tak terhingga, berbagilah.
Kerjakan yang terbaik dari diri Anda.
Tujuan hidup akan Anda temukan disaat Anda menjalani perjalanan Anda.
Yang terpenting, Anda tak kan menemukan apa‐apa bila diam tak melakukan sesuatupun..........

Masalah adalah Hadiah
Bila Anda menganggap masalah sebagai beban, Anda mungkin akan menghindarinya.
Bila Anda menganggap masalah sebagai tantangan, Anda mungkin akan menghadapinya.
Namun, masalah adalah hadiah yang dapat Anda terima dengan sukacita.
Dengan pandangan tajam, Anda melihat keberhasilan di balik setiap masalah.
Itu adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi.
Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses Anda.
Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan.
Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak‐anaknya bukanlah serpihan‐serpihan makanan pagi.
Bukan pula, eraman hangat dimalam‐malam yang dingin.
Namun,ketika mereka melempar anak‐anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak‐ana kelang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku.
Sesaat kemudian, bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang.
Bila Anda tak berani mengatasi masalah, Anda tak kan menjadi seseorang yang sejati.

Terimalah Kesalahan Apa Adanya
Bila Anda tak pernah melakukan kesalahan, ada baiknya Anda melihat lagi langkah Anda. Jangan‐jangan Anda tak melangkah setapakpun.
Kesalahan memang tak mengenakkan, namun seorang optimis lebih banyak belajar dari kesalahan daripada dari keberhasilan.
Kesalahan menuntun Anda untuk mempelajari kembali sesuatu yang terjadi.
Bukan cuma itu, kesalahan memimpin Anda untuk mengambil tindakan yang lebih baik.
Kesalahan adalah kawan baik yang mengatakan secara samar apa yang harus anda kerjakan.

Lihatlah kesalahan apa adanya.
Jauhkan prasangka, kesedihan dan ratapan bila kesalahan menimpa Anda.
Karena,dibalik kesalahan tersimpan kesempatan yang tersembunyi.
Colombus melakukan "kesalahan" yang besar dalam perjalanannya mencari jalur ke India, yaitu menemukan benua Amerika.
Namun bertahun‐tahun kemudian, jutaan orang mengikuti "kesalahan" tersebut untuk menuai kemakmuran hidup mereka.
Masihkah Anda menganggapnya sebagai kesalahan?

Bicaralah dengan Bahasa Hati
Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta.
Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang.
Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan.
Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan.
Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran. Semua itu haruslah berasal dari hati Anda.
Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula.
Kesuksesan bukan semata‐mata betapa keras otot dan betapa tajam otak Anda, namun juga betapa lembut hati Anda dalam menjalani segala sesuatunya.
Anda tak kan dapat menghentikan tangis seorang bayi hanya dengan merengkuhnya dalam lengan Anda yang kuat. Atau, membujuknya dengan berbagai gula‐gula dan kata‐kata manis. Anda harus mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang jauh di dalam dada Anda.
Mulailah melembutkan hati sebelum memberikannya pada keberhasilan Anda.

Tentukanlah Tujuan Anda
Anda memang dapat melakukannya. Dan tak seorang pun dapat menghentikan langkah anda kecuali anda sendiri.
Yang perlu anda lakukan adalah memutuskan apa yang ingin anda raih.
Tanpa tujuan, anda mungkin tak pergi kemana‐mana. Atau, malah tiba di tempat yang tak Anda inginkan.
Tujuan menyediakan garis start untuk memulai, jalan untuk dilalui, dan tempat untuk dituju.
Pahamilah bahwa tujuan memberi Anda segalanya.
Anda hanya perlu memutuskan, maka tujuan takkan menyia‐nyiakan Anda, kecuali Anda memutuskan untuk tak meraihnya.
Tanpa tujuan seluruh kekuatan Anda sebagai manusia sejati bisa jadi sia‐sia.
Tanpa tujuan, anda ibarat perahu kuat dengan layar terkembang yang terombang‐ambing ombak tanpa nakhoda.
Seberapa tangguh perahu itu mengarungi samudra, ia tak kan mencapai pantai manapun.
Alih‐alih mendarat di tanah impian, malah tenggelam ke dasar laut menjadi sebongkah rumah ikan.

Bebaskan Keterbatasan Anda
Satu‐satunya yang membatasi diri Anda di jalan keberhasilan adalah pikiran Anda sendiri; yaitu pikiran yang mengatakan bahwa Anda tak bisa mencapai tujuan Anda.
Tidak cukup hanya sekedar memiliki tujuan, Anda harus berani menyingkirkan pikiran yang menghambat Anda.
Tanamkan pikiran dan sikap positif.

Katakan pada diri Anda sendiri bahwa Anda akan berhasil, Anda mampu meraihnya; Anda sanggup mencapainya. Maka sesuatu yang luar biasa terjadi, Anda memang benar‐benar berhasil meraih tujuan Anda.
Buanglah keterbatasan pikiran Anda, maka Anda akan menemukan kebebasan serta kekuatan untuk meraih apa saja yang Anda inginkan.
Tak perlu menjadi seorang yang gagah berani untuk mengarungi angkasa luar.
Dengan pikiran yang bebas dan tak terbelenggu, Stephen Hawking, jenius cacat yang kesulitan untuk ke kamar kecil itu, mampu bercerita tentang keajaiban alam raya.
Kini Anda bisa perhatikan, keajaiban itu sebenarnya terletak dipikiran beliau.
Anda telah memilikinya, bebaskan dari belenggu keterbatasan, maka Anda dapat mewujudkan tujuan Anda.

Percaya Diri Adalah Kunci Keberhasilan
Berpikirlah bahwa Anda bisa melakukan sesuatu. Pada saat Anda merasa bisa, anda telah memiliki kunci pertama keberhasilan Anda, yaitu kepercayaan diri. Jauhilah orang‐orang yang berusaha memadamkan obor semangat Anda.
Mereka takkan pernah bisa menolong Anda sebagaimana mereka takkan pernah bisa menolong diri mereka sendiri.
Rasa percaya diri bukan saja mendorong Anda untuk bisa,ia membentuk diri Anda.
Tanamkan rasa percaya diri sekuat mungkin. Teriakkan bahwa Anda bisa hingga Anda benar‐benar mendengarkannya.
Gores dalam‐dalam di lempengan hati Anda.
Pukul kuat‐kuat dada Anda.
Pastikan Anda merasakan rasa bisa Anda membakar seluruh tubuh, sebagaimana bahan bakar membakar roket yang membawa Anda melejit pada kenyataan bahwa Anda memang bisa melakukannya.
Percaya diri adalah bahan bakar yang takkenal habis.
Ia berlipat ganda begitu Anda terus melangkah maju.

Jangan Berhenti,atau Mati
Jangan berhenti. Bukan karena berhenti akan menghambat laju kemajuan Anda.
Namun sesungguhnya alam mengajarkan bahwa kita tak akan pernah bisa berhenti.
Anda hanya perlu menyadari itu. Meski Anda berdiam diri disitu, bumi tetap mengajak Anda mengelilingi matahari.
Maka, bergeraklah, bekerjalah, berkaryalah.
Bekerja bukan sekedar untuk meraih sesuatu.
Bekerja memberikan kepuasan diri.
Itulah yang diharapkan oleh alam dari Anda.
Air yang tak bergerak lebih cepat busuk.
Kunci yang tak pernah dibuka lebih cepat macet.
Mesin yang tak pernah dinyalakan lebih cepat berkarat.
Kaki yang tak pernah berolahraga lebih cepat terkena rematik.
Hanya perkakas yang jarang digunakanlah yang kita simpan dalam laci berdebu.
Alam telah mengajarkan kunci kebahagiaan Anda.
Jangan berhenti untuk bergerak meraih keberhasilan Anda, atau Anda akan lebih cepat tua dan tak berguna.
Semoga bermanfaat :p
Baca Selengkapnya »»

Tips & Trik Mengajar menggunakan media

Oleh:Pepen Hermawan, ST., S.Pd.
Khusus bagi anda seorang lecturer atau dosen atau trainer atau yang suka menyampaikan sesuatu melalui presentasi, penting rasanya anda memperhatikan seluk beluk pemilihan media untuk menunjang proses pembelajaran, kenapa?
Semakin kita menarik perhatian audience melalui media yang kita gunakan maka semakin besar kemungkinan untuk efektifitas belajar, mau? Coba saja tips berikut ini.

judul


pendekatan


strategi


pemilihan media


achtung


Selecting media

Selamat mencoba, semoga bermanfaat :p
Baca Selengkapnya »»

Pentingnya sebuah visi

Oleh:Pepen Hermawan, ST., S.Pd.
"Keberanian seorang pemimpin besar untuk memenuhi visinya adalah berkat semangatnya, bukan posisinya."
-- John C. Maxwell --

Belajar dari John C. Maxwell tentang visi dari seorang leader, ternyata visi adalah segalanya bagi seorang pemimpin. Visi itu benar-benar tak tergantikan. Mengapa? Karena visilah yang memimpin para pemimpin. Visi melukiskan sasarannya. Visi memicu serta membakar semangat, dan mendorongnya maju. Visi juga merupakan pemicu orang lain yang menjadi pengikut sang pemimpin. Seorang pemimpin yang tidak memiliki visi takkan ke mana-mana. Paling tidak, ia akan berlari di tempat.


Untuk memenuhi visi serta bagaimana visi menjadi bagian dari hidup seorang pemimpin yang baik, pahamilah hal-hal berikut ini:

1. Visi dimulai dari dalam diri
Visi muncul dari ide dan kreativitas serta kebutuhan anda, bukan dari orang lain, jika anda kurang visi, atau belum punya visi yang jelas, keluarkanlah karunia-karunia alami serta hasrat-hasrat Anda. Dan jika Anda masih juga belum mendapatkan visi sendiri, pertimbangkanlah kemungkinan untuk bekerjasama dengan seorang pemimpin yang visinya memotivasi Anda. Jadilah mitranya. Jadilah tim yang hebat.


2. Visi timbul dari pengalaman
Visi bukanlah suatu kualitas mistik yang muncul dari suatu kekosongan, seperti yang tampaknya diyakini sebagian orang. Visi tumbuh dari masa lalu seorang pemimpin serta sejarah orang-orang disekelilingnya. Bicaralah kepada pemimpin yang manapun, maka rasanya Anda akan menemukan peristiwa-peristiwa kunci di masa lalunya yang sangat penting dalam penciptaan visinya.

3. Visi memenuhi kebutuhan orang lain
Visi sejati benar-benar luas jangkauannya. Visi melampaui yang dapat dicapai seorang individu. Dan jika visi itu benar-benar berharga, visi itu akan lebih dari sekedar melibatkan orang lain; visi itu akan memberikan nilai tambah kepada orang lain. Jika Anda memiliki visi yang tidak melayani orang lain, mungkin visi Anda terlalu kecil.


4. Visi membantu Anda mengumpulkan sumber-sumber daya
Salah satu keuntungan paling berharga dari viusi adalah sifatnya yang seperti magnit - menarik, menantang, dan mempersatukan orang. Visi juga menarik dukungan dana serta sumber-sumber daya lainnya. Semakin besar visinya, semakin banyak pemenang yang akan tertarik kepadanya. Semakin menantang visinya, semakin keras para partisipannya berjuang untuk mencapainya.

"Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengajar orang yang bersangkutan untuk merasa bahwa visi itu sangat penting. Itu akan menarik dorongan dalam diri pemenang."


"Masa depan adalah kepunyaan mereka yang melihat kemungkinan-kemungkinannya sebelum menjadi kenyataan".
--Batur pokona mah (lupa dari siapa)--

Semoga bermanfaat :p
Baca Selengkapnya »»

Yang Terindah

Oleh:Pepen Hermawan, ST., S.Pd.
Menjelang hari raya, seorang ayah membeli beberapa gulung kertas kado.
Putrinya yang masih kecil, masih balita, meminta satu gulung.
"Untuk apa ?"
Tanya sang ayah.
"Untuk kado, mau kasih hadiah."
Jawab si kecil.
"Jangan dibuang-buang ya."
Pesan si ayah, sambil memberikan satu gulungan kecil.
Persis pada hari raya, pagi-pagi si cilik sudah bangun dan membangunkan ayahnya,
"Pa, Pa - ada hadiah untuk Papa."
Sang ayah yang masih malas-malasan, matanya pun belum melek, menjawab,
"Sudahlah nanti saja."
Tetapi si kecil pantang menyerah,
"Pa, Pa,bangun Pa sudah siang."
"Ah, kamu gimana sih - pagi-pagi sudah bangunin papa."
Ia mengenali kertas kado yang pernah ia berikan kepada anaknya.
"Hadiah apa nih?"
"Hadiah hari raya untuk Papa. Buka dong Pa, buka sekarang."
Dan sang ayah pun membuka bingkisan itu. Ternyata di dalamnya hanya sebuah kotak kosong.
Tidak berisi apa pun juga.
"Ah, kamu bisa saja. Bingkisannya koq kosong. Buang-buang kertas kado Papa. Kan mahal ?"
Si kecil menjawab,
"Nggak Pa, nggak kosong. Tadi, Putri masukin begitu buaanyaak ciuman untuk Papa."
Sang ayah terharu, ia mengangkat anaknya. Dipeluknya, diciumnya.
"Putri, Papa belum pernah menerima hadiah seindah ini. Papa akan selalu menyimpan boks ini. Papa akan bawa ke kantor dan sekali-sekali kalau perlu ciuman Putri, Papa akan mengambil satu. Nanti kalau kosong - diisi lagi ya!"

Boks kosong yang sesaat sebelumnya dianggap tidak berisi, tidak memiliki nilai apa pun, tiba-tiba terisi, tiba-tiba memiliki nilai yang begitu tinggi.
Apa yang terjadi ?
Lalu, kendati kotak itu memiliki nilai yang sangat tinggi di mata sang ayah, di mata orang lain tetap juga tidak memiliki nilai apa pun. Orang lain akan tetap menganggapnya kotak kosong.

Kosong bagi seseorang bisa dianggap penuh oleh orang lain.
Sebaliknya, penuh bagi seseorang bisa dianggap kosong oleh orang lain.
Kosong adalah berisi berisi adalah kosong.

Kosong dan penuh - dua-duanya merupakan produk dari "pikiran" anda sendiri. Sebagaimana anda memandangi hidup - demikianlah kehidupan anda.
Hidup menjadi berarti, bermakna, karena anda memberikan arti kepadanya,memberikan makna kepadanya.
Bagi mereka yang tidak memberikan makna, tidak memberikan arti, hidup ini ibarat lembaran kertas yang kosong...........
Semoga bermanfaat :p
Baca Selengkapnya »»

Sejauhmana anda belajar dari kejadian..

Oleh:Pepen Hermawan, ST., S.Pd.
Pernahkah anda melihat dengan sengaja atau tidak sebuah kecelakaan yang tentu saja bukan kehendak kita kecelakaan itu terjadi? Namun apakah kita selalu berpikir kehendak apa yang Tuhan maksudkan dengan memunculkan kecelakaan tersebut?

Jika anda memiliki experiental question anda pasti dapat mengambil himkmah dari kejadian ini... take a look around

























Dan masih banyak kejadian yang lainnya yang mungkin saja terjadi pada kita, minta ampun dan perlindungan kepada Allah SWT, Sang Penguasa setiap kejadian adalah langkah yang cerdas dan tepat, sehingga kita terhindar dari kejadian yang tidak kita inginkan.
Namun disisi lain kita juga selalu berharap Allah SWT memberikan petunjuk kepada kita sehingga selalu mendapatkan hikmah dari setiap kejadian sekecil apapun. Insya Allah
Baca Selengkapnya »»

Kreativitas, mmm, gimana ya?

Oleh:Pepen Hermawan, ST., S.Pd.
Suatu hari, ada dua ekor angsa yang sedang bersiap-siap terbang ke daerah lembah timur untuk melakukan migrasi tahunan. Ketika itu, seekor katak penuh semangat menghadapi hidup, meminta tolong untuk diajak bermigrasi.


Karena kebaikan kedua angsa ini, akhirnya muncullah persetujuan. Namun, mereka bertanya-tanya bagaimana cara membawanya?

Hasil pencerahan katak yang penuh semangat menghadapi hidup ini, akhirnya memunculkan ide kreatifnya. Ia mengambil sebuah akar rumput panjang yang kuat. Kemudian, ia meminta tolong kedua angsa tersebut memegang kedua ujung akar dan membawanya terbang. Sementara, katak bergelantungan di tengah-tengahnya dengan menggunakan mulutnya.

Perilaku dua angsa dan satu katak ini sangat luar biasa. Mereka terbang, terbang, dan terbang terus. Beberapa orang di bawahnya mengamati dengan penuh kekaguman. Dengan penuh semangat, mereka berteriak,: "Siapa yang sangat pandai mempunyai rancangan luar biasa ini?"

Ketika katak mendengar teriakan itu, ia menjadi sombong, kemudian membuka mulutnya sambil berseru, "Saya!!!." Ketika itulah sang Katak terjatuh berkeping-keping.

Itulah sebuah kehidupan. Banyak kreativitas yang kita miliki menjadi hancur lebur gara-gara tidak tahan menerima pujian sehingga lupa terhadap tujuan. Hati-hati dengan kepandaian dan kreativitas kita. Sebab, bisa menjadi bumerang kehidupan kita. Ingin terjatuh seperti katak? Silahkan aja, met mencoba yaaaa.
Baca Selengkapnya »»

Multiple Intelligent (bagian I)

Oleh: Pepen Hermawan, ST., S.Pd.
Semua orang adalah berbakat. Tiap-tiap manusia terlahir ke dunia ini dengan potensi yang unik, jika dipupuk dengan benar, dapat turut memberikan sumbangan bagi dunia yang lebih baik. Tantangan terbesar bagi kita adalah menyingkirkan batu besar yang menghalangi jalan kita dalam menemukan, mengembangkan, dan merayakan anugerah yang kita miliki itu.



Multiple Intelligent

1. Kecerdasan Linguistik
Keterampilan bekerja: berceramah, bercerita, memberikan informasi, memberi petunjuk, menulis, menyusun kata-kata, berbicara bahasa asing, menafsirkan, menterjemahkan, mengajar, melakukan penelitian, mendengarkan kata-kata, meniru, memeriksa naskah, menyunting, memproses kata, membuat berkas, dan membuat laporan.

Contoh profesi: pustakawan, pengurus arsip, kurator, editor, penerjemah, speech pathologist (ahli patologi wicara), penulis radio/televisi, jurnalis, tenaga bantuan hukum, pengacara, sekretaris, pengetik, pemeriksa naskah, dan guru bahasa.

2. Kecerdasan Logis-Matematis
Keterampilan bekerja: mengurus keuangan, membuat anggaran, melakukan penelitian ekonomi, menyusun hipotesis, melakukan estimasi, melakukan kegiatan akuntansi, berhitung, mengadakan kalkulasi, menggunakan statistik, melakukan audit, membuat penalaran, menganalisis, menyusun sistematika, mengklasifikasi, dan mengurutkan.

Contoh profesi: auditor, akuntan, agen pembelian, underwriter, matematikawan, ilmuwan, ahli statistik, analis komputer, ahli ekonomi, teknisi, tenaga pembukuan, dan guru IPA.

3. Kecerdasan Spasial.
Keterampilan bekerja: melukis, menggambar, membayangkan, menciptakan penyajian visual, merancang, berkhayal, membuat penemuan, memberi ilustrasi, mewarnai, menggambar mesin, membuat grafik, membuat peta, berkecimpung dalam fotografi, membuat dekorasi, dan membuat film.

Contoh profesi: insinyur, surveyor, arsitek, perencana kota, seniman grafis, desainer interior, fotografer, guru kesenian, penemu, koreografer, pilot, seniman seni murni dan pematung.

4. Kecerdasan Musikal
Keterampilan bekerja: bernyanyi, memainkan sebuah alat musik, merekam, menjadi dirigen, melakukan improvisasi, menggubah lagu, membuat transkrip, membuat aransemen, melakukan orkestrasi, menganalisis, dan mengkritik gaya musik.

Contoh profesi : discjokey, musikus, pembuat instrumen, tukang stem piano, ahli terapi musik, tenaga penjual alat musik, penulis lagu, insinyur studio musik, dirigen paduan suara, dirigen orkestra, penyanyi, guru musik, dan penulis lirik lagu.

5. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
Keterampilan bekerja: menyortir, menyeimbangkan, mengangkat, membawa sesuatu, berjalan, berlari, membuat kerajinan tangan, memperbarui, membersihkan, melakukan tugas pengapalan, menyerahkan sesuatu, ikut dalam proses manufaktur, menyelamatkan, mempertunjukkan, memberi tanda, meniru, menari, mendramatisasi, menjadi seorang model, menari, bermain, berolahraga, mengorgansiasi kegiatan luar rumah dan bepergian.

Contoh profesi: ahli terapi fisik, pekerja rekreasi, penari, aktor model, guru pendidikan jasmani, pekerja pabrik, penata tari, atlet professional, polisi hutan, dan tukang jam.

6. Kecerdasan antarpersonal.
Keterampilan bekerja: melayani, menjadi tuan rumah, berkomunikasi, menunjukkan empati, berdagang, membimbing, melatih, memberi nasihat, membina, menilai orang lain, meyakinkan, memberi motivasi, merekrut, menginspirasi, menerbitkan, mendorong, mangawasi, melakukan koordinasi, melakukan delegasi, berunding, menjadi perantara, bekerja sama, melakukan konfirmasi, dan mangadakan wawancara.

Contoh profesi: administrator, manajer, kepala sekolah, pekerja bagian personalia, penengah, ahli sosiologi, ahli antropologi, pembina, perawat, pegawai hubungan masyarakat, tenaga penjualan, agen perjalanan dan direktur sosial.

7. Kecerdasan intrapersonal
Keterampilan bekerja: melaksanakan keputusan, bekerja sendiri, memprosmosikan diri sendiri, menentukan sasaran, mencari sasaran, inistiatif, membedakan peluang, mengevaluasi, menilai, merencanakan, mengorgansiasi, bermeditasi dan memahamni diri sendiri.

Contoh profesi: ahli psikologi, ulama, guru psikologi, ahli terapi, tenaga pembimbing dan penyuluhan, ahli teknologi, perencana program dan pengusaha.

Multiple Intelligent
Baca Selengkapnya »»

Toples

Oleh: Pepen Hermawan, ST, S.Pd.
Didepan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai ilustrasi yg tidak akan dengan mudah dilupakan para siswanya.
Ketika dia berdiri dihadapan siswanya dia berkata,
"Baiklah, sekarang waktunya kuis."


Toples & Waktu

Kemudian dia mengeluarkan toples berukuran satu galon yg bermulut cukup lebar, dan meletakkannya diatas meja. Lalu ia juga mengeluarkan sekitar selusin batuberukuran segenggam tangan dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu kedalam toples.

Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yg muat untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya,
"Apakah toples ini sudah penuh?"

Semua siswanya serentak menjawab, "Sudah."
Kemudian dia berkata, " Benarkah? Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil. Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit mengguncang- guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat tempat diantara celah-celah batu-batu itu.

Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali lagi, "Apakah toples ini sudah penuh?"

Kali ini para siswanya hanya tertegun,
"Mungkin belum", salah satu dari siswanya menjawab.
"Bagus!" jawabnya. Kembali dia meraih ke bawah meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir.
Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong diantara kerikil dan bebatuan.

Sekali lagi dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?"
"Belum!" serentak para siswanya menjawab
Sekali lagi dia berkata, "Bagus!"
Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam toples, sampai toples itu terisi penuh hingga ke ujung atas.

Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini memandang kpd para siswanya dan bertanya, "Apakah maksud dari ilustrasi ini?"

Seorang siswanya yang antusias langsung menjawab, "Maksudnya, betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat menyisipkan jadwal lain kedalamnya"

"Bukan", jawab si ahli, "Bukan itu maksudnya.
Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa : Kalau kamu tidak meletakkan batu besar itu sebagai yang pertama, kamu tidak akan pernah bisa memasukkannya ke dalam toples sama sekali. Apakah batu-batu besar dalam hidupmu? Mungkin anak-anakmu, suami/istrimu, orang-orang yang kamu sayangi, persahabatanmu, pendidikanmu, mimpi-mimpimu. Hal-hal yang kamu anggap paling berharga dalam hidupmu. Hobbymu. Waktu untuk dirimu sendiri. Kesehatanmu. Ingatlah untuk selalu meletakkan batu-batu besar ini sebagai yg pertama, atau kamu tidak akan pernah punya waktu untuk melakukannya.


"Jika kamu mendahulukan hal-hal kecil (kerikil dan pasir) dalam waktumu maka kamu hanya memenuhi hidupmu dengan hal-hal kecil, kamu tidak akan punya waktu berharga yg kamu butuhkan untuk melakukan hal-hal besar dan penting (batu-batu besar) dalam hidupmu".
Baca Selengkapnya »»

Menjadi Generasi Unggul (bag I)

Oleh:Pepen Hermawan, ST.,S.Pd.
Hidup adalah untuk mengukir prestasi yang berarti bagi dunia dan bermakna bagi kehidupan diakhirat nanti. Namun apakah selama ini kita sudah maksimal mempersiapkan kesuksesan yang benar-benar tertuju kepada kehidupan setelah mati, jawabannya ada pada diri masing-masing. Oleh karena itu
apa yang kita lakukan harus benar-benar terukur dan sehingga tiada detik yang tersia-siakan.

Oleh karenanya berikut ini akan kita ulas bagaimana memunculkan pribadi kita sehingga kita termasuk pribadi yang unggul.
life for goal setting

Generasi Unggul

Satu. Yang harus kita lakukan oleh siapapun untuk memiliki masa depan unggul, adalah harus mempunyai kemampuan mengoreksi mentalnya supaya bisa lebih ulet dalam menemptakan diri dibanding dengan orang lain. Segala bentuk kemalasan harus segera kita buang sejauh mungkin.

Dua. Adalah faktor lingkungan sistem yang harus kondusif dan mampu merangsang kita untuk selalu berprestasi.

Tiga. Silaturahmi. Dalam ajaran Islam, silaturahmi memberikan manfaat besar. Antara lain dapat memperpanjang usia dan memperbanyak rezeki. Memperbanyak rezeki, dalam pengertian yang sangat luas. Diantara rezeki yang terbesar adalah ilmu.

Siapapun yang ingin menjadi generasi unggul hendaknya setiap hari mempunyai program untuk bersilaturahmi dengan berbagai kalangan. Mengapa? Hikmah dari setiap pertemuan ini niscaya akan membangkitkan inspirasi dan kemampuan untuk melihat sisi lain suatu kehidupan. Hal ini penting untuk melihat bakat apa yang ada pada diri kita.

Untuk menjadi generasi unggul, yang terpenting adalah mempunyai kejernihan berpikir. Secara ilmiah jelas bahwa orang yang memiliki kemampuan kontrol emosi dan pengendalian pikiran yang baik, akan dapat berbuat dan berpikir jitu.

Seseorang yang tidak pandai mengendalikan emosi, tidak akan bisa melakukan sesuatu secara tepat dan tidak akan bisa mengendali potensi terbesar yang ada pada dirinya. Tegasnya, hanya orang-orang yang punya kemampuan mengendalikan diri dengan baik yang akan tampil unggul.
muvi-consulting
Konsep lain untuk menjadi manusia unggul adalah mampu menciptakan karya terbaik sehingga menjadikan kita memiliki harga diri.

Oh, ya ternyata kita hanya baru bisa dzikir, dan membuat segudang konsep namun tidak diikuti dengan ikhtiar dan karya yang unggul. Maka dari itu, bila ingin unggul, kita harus mulai merintis untuk membuat karya atu keunggulan pribadi lainnya. Tentunya karya yang memiliki nilai bagi kehidupan ini.
Semoga bermanfaat :p
Baca Selengkapnya »»

Instructional Design Model (Bagian I)

Oleh : Pepen Hermawan, ST., S.Pd.
Kita sering menyelenggarakan sebuah pelatihan, pendidikan yang berkesinambungan sampai kepada proses pembinaan SDM, yang tentu saja membutuhkan suatu proses yang cukup panjang, untuk tercapainya sebuah proses pembelajaran yang efektif, namun kadang kita mengabaikan aspek desain pembelajaran yang ada di dalamnya dengan alasan shortcut, deadline, dagang dsb. Itu tidak sepenuhnya salah, namun kita tidak membahas itu :p.

Pada bagian pertama ini dalam kajian Instructional Design (Merancang Pembelajaran) diperlukan sebuah pendekatan, untuk memudahkan pada instructional designer merancang dan mengembangan sebuah proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien, sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan efektif dan efisien.
Addie Model
p32n_hermawan@yahoo.co.id

ADDIE model terdiri dari 5 langkah utama sebagai panduan untuk merancang dan mengembangan training dan pembalajaran yang efektif, yakni Analysis - Design - Development - Implementation - Evaluation.

Analysis
Pada phase ini ini, dijelaskan beberapa hal yakni:
1. Mencari dan menemukan permasalahan pembelajaran yang dialami secara detail,
2. Merencanakan Goal, objectives dan outcomes
3. Melakukan identifikasi secara detail tentang pemahaman ilmu pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan berdasarkan kepada kebutuhan peserta didik
Atas dasar itu, dibawah ini beberapa pertanyaan yang dijadikan panduan ketika mengembangkan phase Analysis:
1. Siapakah sasaran yang akan dijadikan sebagai peserta didik dan bagaimana karakteristiknya? Biasanya meliputi: latar belakang pendidikan, usia, latar belakang lingkungan(kondisi geographis), kelompok atau organisasi, budaya sekitar, teknologi, lingkungan sosial, kebiasaan, issue-issue di sekitarnya, dsb)
2. Identifikasi perilaku apa yang akan dijadikan sebagai tujuan? (gunakan taxonomi bloom, 3 ranah, kognitif, afektif dan psikomotor)
3. Identifikasi sumber-sumber belajar, hambatan serta alternatif metode yang bisa dilakukan dalam rangka proses pembelajaran efektif.
4. Berapa lama penyusunan analysis ini dilakukan? (usahakan secara detail waktu, pengerjaan, team serta batasan analysisnya)

Design
Phase ini merupakan jawaban dari phase sebelumnya, dimana tujuan pembelajaran, instrument evaluasi dan latihan, konten, pokok bahasan, perencanaan pembelajaran dan media yang akan dijadikan sebagai pendukung proses pembelajaran ditentukan secara detail.
Phase ini harus sistematik, spesifik dan detail sehingga mudah dipahami oleh para praktisi pendidikan lainnya hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam penyampaian dan pengembangan sistem pembelajaran dan phase selanjutnya.
Sistematik artinya semua kegiatan yang dilakukan meliputi metode identifikasi, pengembangan, dan evaluasi dirancang sedemikian rupa untuk semata-mata mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Spesifik artinya masing-masing element dalam desain pembelajaran dirancang untuk merinci kebutuhan-kebutuhan dalam proses pembelajaran.
Berikut ini langkah-langkah yang digunakan dalam phase design:
1. Melakukan pendokumentasian bahan-bahan belajar, baik bahan visual maupun strategi pembelajaran (metode dsb)
2. Mengaplikasikan strategi pembelajaran berdasarkan perubahan prilaku yang diharapkan (kognitif, apektif dan psikomotor)
3. Membuat storyboard
4. Merancang sebuah pengalaman belajar dan interaksi pembelajaran
5. Menciptakan sebuah model atau prototype sebuah pembelajaran
5. Tidak lupa gunakan desain visual (desain grapis):p

Development
Phase ini merupakan pengembangan dari kontent yang sudah disusun dalam phase sebelumnya. Dimana seorang programmer komputer melakukan sebuah pengembangan untuk mengintegrasikan teknologi dengan pembelajaran.
Dalam phase ini juga dilakukan suatu pengujian yang bertujuan untuk menguji prosedur yang ada apakah sudah sesuai dengan harapan atau tujuan.
Setiap project yang dikembangkan terus direview dan direvisi untuk memperoleh feedback yang lebih baik.

Implementation
Selama phase implementasi ini, dikembangkan produser-prosedur pelatihan untuk fasilitator dan pembelajar.
Pelatihan fasilitator yang dilakukan meliputi pengembangan kurikulum, tujuan pembelajaran, outcomes, metode penyampaian, dan prosedur-prosedur untuk melakukan test..
Implementation adalah sebuah phase dimana seorang project manager memastikan bahwa semua material yang digunakan baik berupa buku, peralatan, tools, cd-rooms dan softwarenya, aplikasi pembelajaran dalam bentuk multimedia atau website benar-benar berfungsi dan laik pakai, yang tentu saja melalu ipengujian yang intensif dan terstruktur.

Evaluation
Phase evaluasi terdiri dari dua bagian: evaluasi formative dan sumative.
Evaluasi formative dilakukan setiap phase dalam ADDIE model, sedangkan evaluasi sumative terdiri dari rancangan test untuk hasil akhir untuk memperoleh feed back yang lebih baik dari para pembelajar. Semoga bermanfaat :p
Baca Selengkapnya »»

MANAJEMEN WAKTU DALAM BERKARIER

Oleh : Pepen Hermawan, ST., S.Pd.

Musuh terbesar dalam karier seorang manusia adalah waktu. Waktu yang telah terlewat dengan sia-sia atau percuma, tidak dapat kembali begitu saja. Tidak dapat dibeli dengan uang. Oleh karena itu, manfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam bekerja dan berkarya. Ingatlah pepatah lama, time is money. Untuk itu dalam berkarier perlu adanya manajemen waktu yang baik - dimana produktivitas, efektivitas, dan efisiensi sebagai tolak ukurnya.

MUVI-Consulting

Burnout Syndrome pernah mengatakan bahwa kecanduan kerja adalah gejala manajemen waktu yang buruk. Seseorang yang selalu mengutamakan kesempurnaan versi diri sendiri dalam bekerja umumnya tidak akan pernah sama sekali mau melakukan delegasi. Dia tidak bisa menerima 100% hasil pekerjaan orang lain. Dia tidak percaya orang lain. Dia tidak ingin semua hasil karyanya terkontaminasi tangan orang lain – walau orang itu bawahannya sendiri. Sikap seperti itu salah besar! Memanfaatkan tenaga orang lain itu perlu. Percaya terhadap orang lain itu perlu.

Bagi mereka yang aktivitas pekerjaan sehari-harinya sangat sibuk, delegasi sebagian pekerjaan pada orang lain itu adalah sebuah keharusan. Namun semua itu tetap ada batasannya. Pekerjaan bersifat rutin, sederhana, teknis, dan tidak membutuhkan
keterampilan khusus – itulah yang bisa di delegasikan. Sisanya harus Anda selesaikan sendiri – karena di dalamnya mengandung unsur pengambilan keputusan berdasarkan pola pemikirian strategic berdasarkan knowledge.

MUVI-Consulting

Masalah pemborosan waktu juga seringkali terlihat dalam rapat. Gangguan nada dering handphone adalah salah satunya – yang biasanya dilanjutkan oleh pembicaraan. Mau atau tidak mau, rapat akhirnya harus ditunda sejenak. Dan ironisnya lagi, pembicaraan tersebut umumnya hanya sekedar ngobrol murahan. Bukan obrolan penting. Jika tidak ingin ada gangguan seperti ini, lebih baik buatlah sebuah aturan tegas yang intinya semua handphone harus dimatikan selama rapat berlangsung – seperti saat nonton di bioskop.

Selain itu, dalam rapat juga seringkali ada gangguan berupa hujan interupsi dan debat dari para peserta. Sangat menjengkelkan dan melelahkan. Dan bila semua itu dibiarkan berlarut-larut, pembicaraan dalam rapat biasanya sudah tidak bisa fokus lagi pada
inti permasalahan. Emosi sudah lebih berperan dari pada logika. Untuk itu perlu ada ketegasan. Ini artinya, perlu adanya perencanaan rapat yang baik sebelumnya – termasuk fokus materi pembahasan dan nama-nama undangan peserta rapat.

Membuat daftar aktivitas pekerjaan (to do lists) adalah sesuatu yang penting untuk dilakukan. Gunanya adalah untuk mengingatkan semua aktivitas yang akan dikerjakan. Disini Anda akan belajar menghargai waktu dan pentingnya batas waktu setiap pekerjaan (deadline). Tanpa atasan seperti ini, biasanya seseorang lupa akan semua tanggungjawab pekerjaannya. Lupa
akan harus bekerja secara produktif, efektif, dan efisien. Itulah gunanya deadline…

7 Prinsip manajemen waktu yang kreatif menurut DR Jan Yager: selalu aktif (bukan reaktif), tentukan sasaran, tentukan prioritas dalam bertindak, pertahankan fokus, ciptakan tenggat waktu yang realistis, dan lakukan sekarang juga (DO IT NOW):
Muvi-Consulting

D = Divide (bagi-bagilah tugas).
O = Organize (atur bagaimana melaksanakannya).
I = Ignore (abaikan gangguan).
T = Take (ambil kesempatan).
N = Now (sekarang harus dijalankan).
O = Opportunity (ambil kesempatan).
W = Watch out (waspada dengan waktu).

Penundaan adalah pencuri waktu” (Edward Young, Night Thoughts).

Hambatan utama dalam mengatur waktu adalah ketidakmampuan untuk berkata “tidak”, penundaan, pekerjaan tulis menulis, mengendalikan pengaruh telepon dan televisi,
kegagalan dalam menentukan prioritas, waktu pulang pergi dalam melakukan perjalanan, mengeluh, dan alasan.

Manfaatkanlah waktu yang “tersembunyi” secara produktif.
Waktu adalah sesuatu paling bernilai yang dapat dihabiskan manusia” (Theophrastus, 278 SM).
Semoga bermanfaat :p
Baca Selengkapnya »»

MODEL PEMBELAJARAN ENTREPRENEURSHIP

Oleh: Pepen Hermawan, ST., S.Pd.
Sebuah pendekatan alternatif yang MUVI-CONSULTING kembangkan, yang bisa dilakukan untuk pengembangan entrepreneurship bagi para mahasiswa, pelajar atau siapapun yang hendak mengembangkan keterampilan entrepreneur-nya,
model ini menekankan kepada kemampuan pribadi melalui pendekatan talent treatment, baik dalamnai sebuah jaringan bisnis maupun dalam menyikapi sebuah proses bisnis. Berikut modelnya:
p32n_hermawan@yahoo.co.id

Semoga bermanfaat.
Baca Selengkapnya »»